Terminologi Spermatologi
- Azoospermia : Dalam ejakulat tidak terdapat / ditemukan sperma
- Aspermatogenesis : Tidak terjadi pembuatan spermatozoa di dalam testis
- Aspermia : Tidak terdapat ejakulat
- Normospermia : Jumlah volume sperma 2-5 ml.
- Hypospermia : Volume ejakulat kurang dari 1 ml
- Hyperspermia : Volume ejakulat lebih dari 6 ml
- Hypospermatogenesis : Proses pembentukan spermatozoa sangat sedikit didalam testis
- Oligospermia : Jumlah spermatozoa dibawah kriteria normal (di bawah 20 juta tiap ml sperma)
- Normozoospermia : Jumlah spermatozoa dalam batas normal berkisar antara 40-200 juta/ml
- Asthenospermia : Jumlah spermatozoa yang bergerak dengan baik di bawah 50%
- Necrospermia : Semua spermatozoa dalam keadaan mati
- Extreme oligospermia : Jumlah spermatozoa di bawah 1 juta untuk tiap 1 ml ejakulat
- Asthenozoospermia : Spermatozoa yang lemah sekali gerak majunya
- Teratozoospermia : Bentuk spermatozoa yang abnormal lebih dari 40%
- Nekrozoospermia : Bila semua spermatozoa tidak ada yang bergerak atau hidup
- Kriptozoospermia : Bila ditemukan spermatozoa yang tersembunyi yaitu bila ditemukan dalam sedimen sentrifugasi sperma
- Polizoospermia : Bila jumlah spermatozoa lebih dari 250 juta per ml sperma
- Leukospermia : Warna sperma putih keruh serupa susu karena terdapat leukosit yg banyak
- Hemospermia : Warna sperma kemerahan karena terdapat erythrosit yang banyak
- Residual Body : Sisa sitoplasma yang melekat pada spermatozoa yang belum matur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar