STRUKTUR PROTEIN
I. PENDAHULUAN
Semua organisme menggunakan protein untuk melakukan sejumlah fungsi
yang penting untuk kehidupan. Protein merupakan suatu senyawa yang umum dalam
biologi sebagai suatu pertanda kehidupan. Unsure yang umum untuk protein yang
ada unsure N d samping unsur lainnya seperti C, H dan O. Kata protein berasal
dari kata proteus artinya yang
utama. Protein yang terdapat dalam tumbuhan disebut protein nabati dan yang
berasal dari hewan di sebut protein hewani.
II. PENGERTIAN
Protein merupakan kumpulan dari asam – asam amino yang satu sama
lainnya di hunbungkan oleh ikatan peptide.
Protein tersusun dari berbagai asam amino yang masing-masing dihubungkan dengan ikatan peptida. Meskipun demikian, pada awal pembentukannya protein hanya tersusun dari 20 asam amino yang dikenal sebagai asam amino dasar atau asam amino baku atau asam amino penyusun protein (proteinogenik). Asam-asam amino inilah yang disandi oleh DNA/RNA sebagai kode genetik.
Asam Amino merupakan turunan dari asam karboksilat, satu atom H
digantikan oleh gugus NH2. Pada umumnya, atom H yang digantikan
tersebut terletak pada atom C posisi alfa (a) di samping itu, pengertian protein dapat protein dapat pula di pandang
dan turunan amina, 1 atom H dari amoniak (NH3) di gantikan oleh asam
karboksilat.
Berikut
adalah ke-20 asam amino penyusun protein (singkatan dalam kurung menunjukkan
singkatan tiga huruf dan satu huruf yang sering digunakan dalam kajian protein), dikelompokkan menurut sifat atau
struktur kimiawinya:
·
Asam amino alifatik sederhana
·
Asam amino hidroksi-alifatik
·
Asam amino dikarboksilat (asam)
·
Amida
·
Asam amino basa
·
Asam amino dengan sulfur
·
Prolin
·
Asam amino aromatik
·
Asam Amino merupakan turunan dari asam
karboksilat, satu atom H digantikan oleh gugus NH2. Pada umumnya,
atom H yang digantikan tersebut terletak pada atom C posisi alfa (a)
· di samping itu, pengertian protein dapat protein
dapat pula di pandang dan turunan amina, 1 atom H dari amoniak (NH3)
di gantikan oleh asam karboksilat.
Ada beberapa
fungsi yang berperan penting protein, di antaranya :
Ø
Sebagai kalisator
Ø
Sebagai molekul karier
Ø
Sebagai reseptor signal biologik, dan
Ø
Sebagai komponen struktual
Karena protein memerantai banyak proses
biologis yang penting sifat – sifatnya menentukan banyak sifat system hidup.
Tingkatan
Struktur Protein
Protein mempunyai 4 tingkat struktur yaitu :
A.
Primer
B.
Sekunder
C.
Tersier
D.
Kuarterner
A. Struktur Primer Protein adalah urutan
linear asam amino dari terminal N samapa terminanal C. struktur primer protein
menentukan identitas, tubuh manusia mengdukung beribu – ribu spesies protein,
seperti hemoglobin, pembawa oksigen dalam darah dan tripsin, suatu enzim
pencernaan yang di hasilkan oleh pankreas. Struktur protein juga menentukan
pelipatan rantai polipeptida, jadi struktur primer protein mengatur struktur
sekunder, tersier dan kuartener protein.
Struktur primer suatu protein semata adalah urutan linear
asam aminonya di satukan oleh ikatan peptida yang mencakup lokasi setiap ikatan
disulfida an tidak terjadi percabangan rantai, jumlah rangkaian protei yang di
ketahui tersebut tidak mungkin di catat dalam bentuk cetakan tetapi kini di
dalam database elektronik rangkaian protein yang bias di akses lewat internet.
B. Struktur Sekunder Protein terdiri atas
gambaran lipatan local dalam suatu bagian rantai polipeptida. Struktur sekunder
terutama distabilkan oleh ikatan H yang terdapat antara gugus NH dan CO dari
rantai peptida. Suatu polipeptida cenderung membentuk struktur sekunder karena
regularitas rangka rantai dank arena struktur sekunder membuat maksimal jumlah
ikatan H yang dapat di bentuk. Pada protein terrentu,lebih dari dari 60% residu
asam amino berperanan dalam 3 jenis struktur
sekunder – heliks, pleated sheets
dan reverse turn.
a HELIKS
Pada suatu a heliks, berbentuk ikatan hydrogen antara
masing – masing atom oksigen karbonil pada suatu ikatan pertidadengan hydrogen
yang melekat ke atom nitrogen amida pada suatu ikatan peptide 4 residu asam
amino sepanjang rantai polipeptida.-
β
SHEET
Konformasi regular yang kedua terdapat
pada lembaran terlipat struktur β atau β pleated sheet. Symbol β menunjukan
bahwa struktur regular kedua yang di jelaskan. Istilah lembaran terlipat
(pleated sheet) menunjukkan penampakan struktur tersebut kalau di lihat dari
pinggir atas.
C. Struktur Tersier Protein adalah
pelipatan secara keseluruhan suatu rantai polipeptida. Struktur tersier
menggambarkan pengaturan ruang residu asam amino yang berjauhan dalam urutan
linear dan poa ikatan – ikatan disulfida, merupakan konformasi tiga dimensi
keseluruhannya. Istilah stuktur tersier mengacu pada hubungan special antar
unsure struktur skunder. Pelipatan polipeptida pada suatu domain biasanya
terjadi tanpa tergantung pada pelipatan domain lainnya. Struktur tersier
menjelaskan hubungan antara domain ini, cara di mana pelipatan protein dapat
menyatukan asam amino yang letaknya terpisah dalam pengertian struktur primer
dan ikatan yang menstabilkan konformasi ini.
D. Struktur Kurterner Protein adalah susunan
polipeptida bersama – sama dalam kompleks rantai multipel (multichain).
Kompleks polipeptida ini saling diikat oleh ikatan yang sama, yang menetukan
lipatan masing – masing polipeptida. Permukaan di mana 2 polipeptida saling
mengadakan interaksi satu sama lain adalah sesuai, menunjukkan bentuk, muatan
dan polaritas komplementer.
Struktur Kurterner Protein menggambarkan pengaturan subunit
protein dalam ruang. Protein dengan dua atau lebih rantai polipeptida yang
terikat oleh kekuatan nonkovalenakan memperlihat kan struktur kovalen. Dalam
protein multimerik ini, masing – masing rantai polipeptida di sebut protomer atau subunit. Subunit tersebut di satukan oleh jenis interaksi
nonkovalen yang sama yang berperan dalam struktur tersier yaitu interaksi
elektrostatik dua hidrofobil serta ikatan hydrogen. Protein yang tersusun dari
dua atau empat subunit masing – masing di sebut protein di merik atau
tetramerik.
Berbagai protein yang berbeda dapat di ciptakan dari hanya 20 asam
amino yang umum, karena asam amino dapat saling berkatan dalam banyak kombinasi
yang berbeda. Perbedaan dalam urutan asam amino di sepanjang rantai polipeptida
menyebabkan pembentukan struktur tiga dimensi yang berbeda
Sifat – sifat struktual protein di anggap berada 4 buah susunan yaitu
primer, sekunder, tersuer, dan (hanya untuk protein oligomerik) kuartener.
Struktur primer , rangkaian asam amino di kode dalam gen. struktur sekunder dan
tersier yang berkenaan dengan konformasi protein yang keberadaannya di
mungkinkan lewat iktan peptida, di tentukan oleh struktur primer.
Struktur sekunder menjelaskan pelipatan rantai polipeptida rantai
polipeptida menjadi multipikasi motif motif terikat hydrogen seperti a heliks, β sheet. Struktur tersier berkenaan
dengan hubungan antar domain structural sekunder dan antar residu yang letaknya
terpisah jauh dalam pengertian struktur primer. Struktur kuartener yang hanya
terdapat dalam protein dengan dua atau tiga rantai polipeptida (protein
oligomerik) menjelaskan titik kontak dan hubungan lainnya antara polipeptida
atau subunit ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar