hujan salju jatuhan + birdtwet



kode kunci blog

tulisan bergerak

welcome to my blog.. thank you for visiting my blog, I hope to give you all the inspiration, before dropping out of this blog do not forget to follow my blog I am going to follow behind, thank you :) Cartoons Myspace Comments
Blogs are "alive" for me. . . and this is my style. . . I want to do something, it's all what I like, do not you protest! hohohohoo :-)) "People may laugh at what we make today, maybe they think its not important, but we do not know one day it will all be something very unusual thing in the future later..." with through this blog spirit, knowledge, ideas, and we can fight for it here. . . Do not ever be afraid to try something new, do it if you think it is a good thing for you, okey :-)) . . .And Do what you can do. . . Do not ever give up and never fear to fail. . . because of the failure will not make dreams we want to be an end of our lives and Learn from a failure because a failure is a path where we will be successful someday! continued enthusiasm and desire Reach as high as the stars in the sky :-))

WELCOME love



hi + kursor nama


wow


cursor gelembung

Senin, 13 Februari 2012

Hemostasis


Hemostasis

Hemostasis menurut buku hematologi Pusdiknakes adalah peristiwa berhentinya mengalir darah dari pembuluh darah yang mengalami trauma. Hemostasis Istilah lain adalah mekanisme tubuh untuk menghentikan perdarahan secara spontan bila terjadi luka pada pembuluh darah dan agar darah tetap cair serta aliran darah berlangsung lancar. 

Dalam keadaan normal darah berada dalam pembuluh darah dan dalam bentuk cair dan diperlukan faktor hemostasis yang normal yaitu : pembuluh darah, trombosit, faktor koagulasi dan antikoagulasi serta sistem fibrinolisis dan antifibrinolisis. Semua perdarahan spontan merupakan suatu keadaan patologis kecuali perdarahan yang terjadi selama menstruasi. Hemostasis yang adekuat bersifat relatif, karena meskipun pembuluh darah, trombosit dan faktor pembekuan normal dapat terjadi perdarahan akibat faktor patologis setempat.

Proses hemostasis yang terjadi : vaskular (2-5 detik) berupa kontraksi akibat pelepasan faktor faktor trombosit, trombosit (3-10 detik) berupa adesi pada subendotel yang rusak dan faktor plasma (1-3 menit) aktivasi faktor koagulasi kontak hingga terbentuk fibrin.

Fase hemostasis

1.    Fase Vaskular
Sebagai akibat dari adanya trauma pada pembuluh darah maka respon yang pertama kali adalah respon dari vaskular/kapiler yaitu terjadinya kontraksi dari kapiler disertai dengan extravasasi dari pembuluh darah, akibat dari extra vasasi ini akan memberikan tekanan pada kapiler tersebut berupa adanya timbunan darah disekitar kapiler

2.    Fase Platelet
Pada saat terjadinya pengecilan lumen kapiler (vasokonstriksi) dan ekstra vasasi ada darah yang melalui permukaan kasar (jaringan kolagen) dengan berakibat trombosit akan mengalami adhesi serta agregasi

Setelah terjadi adhesi maka dengan pengaruh ATP akan terjadilah agregasi, yaitu saling melekat dan desintegrasi sehingga terbentuklah suatu massa yang melekat. Peristiwa trombosit yang mulai pecah atau lepas-lepas hingga menjadi suatu massa yang melekat disebut viscous metamorfosis. Akibat terjadinya proses ini akan terjadi plug (sumbatan), yang kemudian terjadi fase ketiga

3.    Fase Koagulasi
Fase ini terdiri dari 3 state, yaitu :
-          Pembentukkan protrombinase (protombrin activator)
-          Pembentukkan protrombin menjadi trombin
-          Perubahan fibrinogen menjadi fibrine

Aturan dan Numenklatur Untuk Penamaan Sel – Sel Darah

Aturan dan Numenklatur Untuk Penamaan Sel – Sel Darah


Numenklatur yang digunakan untuk penamaan sel – sel darah pada umumnya sebagai berikut yaitu :
  1. Sel termuda diberi nama menurut jenis ditambahkan akhiran blast. Misalnya limfo + blast.
  2. Sel sesudah sel ini diberi nama dengan awalan pro, nama jenis dan akhiran sit. Misalnya : pro + rubri + sit.
  3. Sel selanjutnya (bila ada sebelum sel matang) diberi nama jenis sel dan akhiran sit dan sel selanjutnya diberi awalan meta dan akhiran sit. Misalnya : rubrisit dan metarubrisit.
  4. Sel tertua diberi nama sesuai jenisnya. Misal : monosit, eosinofil, limfosit.

Morfologi sel – sel darah dari yang muda sampai tua pada umumnya sebagai berikut :
  1. Bentuk : sel muda bentuknya bulat dan makin tua bentuknya bervariasi
  2. Ukuran : sel muda ukurannya lebih besar daripada sel tua
  3. Warna : sel muda warna sitoplasmanya biru, makin tua makin merah ortokromatik. Granula dalam sitoplasma sel muda tidak ada dan pada sel tua biasanya ada granula dan berdiferensiasi. Inti sel muda merah, makin tua intinya makin ungu

Hematopoiesis (Hemopoiesis)

Hematopoiesis (Hemopoiesis

Hematopoiesis (Hemopoiesis) adalah proses pembentukan sel-sel darah dalam organ pembentuk sel darah, terutama dalam sumsum tulang dan organ lainnya. Asal mula semua sel darah berasal dari hemocytoblast yang kemudian berkembang menjadi beberapa sel asal. Sel – sel darah kecuali limfosit dibentuk di dalam sumsum tulang dada, iga, panggul serta pangkal tulang paha dan lengan atas. Hemopoesis dimulai sejak fetus berada dalam kandungan, sejak saat terjadinya succus vitellinus sebelum terjadi organ-organ lain.

Dikenal beberapa teori hemopoesis. Teori monophyletic (Maximer) : semua sel darah berasal dari satu sel asal (stemcell) yang bersifat pluripotensial, yang membentuk semua seri sel – sel darah. Teori polyphyletic (Sabin) : sel – sel darah berasal dari banyak sel asal, yaitu : eritrosit berasal dari eritroblast, granulosit berasal dari mieloblast, monosit berasal dari monoblast, plasmosit berasal dari plasmoblast, trombosit berasal dari megakarioblast dan limfosit berasal dari limfoblast. Kedua teori tersebut dibenarkan dan dibuktikan oleh Till. Ditemukan pada tikus koloni sel – sel yang bersifat pluripotensial pada sistem limfatika ditemukan sel asal limfosit. 


Fase Hemopoesis :
  • Fase Mesoblastik
Sel-sel darah primitif dibentuk dalam succus vitellinus. Sel-sel darah disini masih serupa dan merupakan sel asal. Berlangsung pada bulan pertama sampai kedua dalam kandungan.
  • Fase Hepato-spleno-lympho-myeloid
Sel-sel darah dibuat dalam hepar, lien dan sumsum tulang. Disamping stem cell, sudah terjadi diferensiasi menjadi eritroblast, megakariosit, granulosit, limfosit, monosit dan plasmosit. Berlangsung pada fetus berumur 1,5 bulan sampai 9-10 bulan.
  • Fase Myeloid
Sel-sel darah dibuat oleh sumsum tulang merah sejak umur 4 bulan sampai meninggal. Disini sudah terjadi diferensiasi menjadi sel yang lebih tua setelah bayi lahir. Pada keadaan tertentu abnormal terjadi hemapoesis ektramedulla seperti organ hati, lien dan kelenjar getah bening. 

Prinsip Pemeriksaan Urine Lengkap Metode Carik Celup

Pemeriksaan Urine Lengkap
Metode  : Carik Celup (reaksi Enzimatik)
Parameter dari dip stick Combur10  dari ROCHE

  • Glukosa
   Prinsip : D-Glukosa dioksidasi menjadi D-Glikonolakton. dengan adanya peroksidase akan mengoksidasi indikator membentuk warna hijau.

  • Bilirubin
      Prinsip : Bilirubin dengan garam diazonium yang stabil (2,6   diklorobenzen-diazonium fluorobat) dalam suasana asam akan membentuk warna merah violet.

  • Keton 
    Prinsip : Na–nitroprusid (oksidator kuat) bereaksi dengan asam aceto acetate atau aseton dalam suasana basa akan membentuk senyawa berwarna ungu.

  • Berat Jenis / BJ
    Prinsip : Brom thymol blue bereaksi dengan methyl, vinyl, ether maleic acid sodium salt yang berada di dalam urin dengan berat jenis > / 6,5.

  • Darah / Blood
    Prinsip : Hemoglobin merubah H2O2 menjadi H2O dan On, On akan bereaksi dengan reagen benzedin yang menghasilkan warna hijau biru

  •  pH
     Prinsip : Indicator Methyl red dan Bromthymol blue, memungkinkan perubahan warna yang jelas, dari orange, hijau menjadi biru pada pH 5-9.

  • Protein
      Prinsip : 3, 3', 5, 5' tetraklorofenol-3,4,5,6 tetra bromosulfoftalein dalam suatu system buffer yang mempertahankan pH konstan, bereaksi dengan protein akan membentuk senyawa berwarna hijau muda sampai tua.

  • Urobilinogen
   Prinsip : Urobilinogen bereaksi dengan p-dietilamino benzaldehid dalam suasana asam akan membentuk senyawa berwarna merah.

  • Nitrit
     Prinsip : Sulfanilamid aromatic 3-hidroksi-1,2,3,4 tetrahidrobenzokuinolin dan asam tartrat, bila bereaksi dengan nitrit menghasilkan zat warna azo, intensitas warna azo/merah tersebut menjadi ukuran konsentrasi nitrit dalam urin.

  • Leukosit
    Prinsip : Indoksil asam karbonat ester yang tidak berwarna diuraikan oleh esterase (granulosit) menghasilkan indoksil bebas bereaksi dengan garam diazonium membentuk senyawa berwarna violet.