hujan salju jatuhan + birdtwet



kode kunci blog

tulisan bergerak

welcome to my blog.. thank you for visiting my blog, I hope to give you all the inspiration, before dropping out of this blog do not forget to follow my blog I am going to follow behind, thank you :) Cartoons Myspace Comments
Blogs are "alive" for me. . . and this is my style. . . I want to do something, it's all what I like, do not you protest! hohohohoo :-)) "People may laugh at what we make today, maybe they think its not important, but we do not know one day it will all be something very unusual thing in the future later..." with through this blog spirit, knowledge, ideas, and we can fight for it here. . . Do not ever be afraid to try something new, do it if you think it is a good thing for you, okey :-)) . . .And Do what you can do. . . Do not ever give up and never fear to fail. . . because of the failure will not make dreams we want to be an end of our lives and Learn from a failure because a failure is a path where we will be successful someday! continued enthusiasm and desire Reach as high as the stars in the sky :-))

WELCOME love



hi + kursor nama


wow


cursor gelembung

Rabu, 18 April 2012

Sel Lupus Erithematosus

Sel Lupus Erithematosus

Sel Lupus Erithematosus ditemukan pertama kali pada tahun 1948 oleh hematologist klinis Amerika, Malcolm Hargraves dan Robert Morton bersama seorang teknisi laboratorium Helen Richmond. Mereka telah mengamati dua fenomena yang tidak biasa pada beberapa sediaan sumsum tulang, yang mereka sebut sebagai “sel tart” dan “sel LE”.

Lupus Eritematosus Sistemik (Lupus Eritematosus Disseminata, Lupus) adalah suatu penyakit autoimun menahun yang menimbulkan peradangan dan bisa menyerang berbagai organ tubuh, termasuk kulit, persendian dan organ dalam. Pada setiap penderita, peradangan akan mengenai jaringan dan organ yang berbeda. Beratnya penyakit bervariasi mulai dari penyakit yang ringan sampai penyakit yang menimbulkan kecacatan, tergantung dari jumlah dan jenis antibodi yang muncul dan organ yang terkena.

Pada lupus eritematosus disseminata atau lupus eritematosus sistemik (SLE), terdapat autoantibodi (faktor LE) dalam fraksi gamma globulin yang berpengaruh terhadap lekosit yang telah rusak. Autoantibodi yang mengarah ke fenomena sel LE mengikat histon pada inti sel. Lekosit itu berubah menjadi massa yang homogen dan bulat yang kemudian difagosit oleh lekosit polymorfonuclear normal. 

Pengujian ini terutama digunakan untuk mendiagnosis lupus eritematosus sistemik (SLE). Sekitar 50% sampai 75% dari pasien dengan lupus mempunyai tes positif. Namun, beberapa pasien dengan rheumatoid arthritis, skleroderma, dan drug-induced lupus erythematosus juga memiliki tes sel LE positif.

Sumber : Dari berbagai sumber

Morfologi Tidak Normal Dari Sel Leukosit

Morfologi Tidak Normal Dari Sel Leukosit

  • Granula Toksik
Didalam sitoplasma Neutrofil penderita dengan infeksi yang berat atau demam yang menyertai kerusakan jaringan sering ditemukan granula besar berwarna gelap ini disebut Granula Toksik. Granula ini diduga bukan benda inklusi atau benda yang di fagositosis tetapi granula berisi enzim yang di agregasi secara abnormal.

  • Benda Dohle
Neutrofil pada penderita dengan infeksi berat, luka bakar, keganasan atau lisis sel yang berlebihan bisa ditemukan suatu massa yang besar yang berbentuk bulat dan berwarna biru pucat ditepi sitoplasma disebut Benda Dohle. Benda inklusi ini dapat juga dijumpai pada kehamilan. Benda inklusi itu terbentuk karena agregasi Retikulum Endoplasma.

  • Batang Auer
Mieloblast, Promielosit dan sel-sel mielomonosit pada leukemia mungkin mengandung Batang auer. Suatu benda yang berbentuk batang langsing yang berwarna merah muda atau ungu yang terbentuk dari bahan Lizosom. Batang auer dapat dipakai untuk membedakan Leukemia granulositik akut dengan Leukemia limpositik akut karena sel seri limposit tidak pernah selama hidupnya benda itu ada.

  • Hipersegmentasi
Kelainan metabolisme Asam Folat dan Vitamin B12 berpengaruh pada sel terutama kelainan morfologi. Diantaranya yang paling menyolok adalah Erythrosit Megaloblastik. Sel lain yang berproliferasi cepat juga mengalami gangguan perkembangan. Sel-sel seri granulosit cenderung berubah menjadi abnormal khususnya Metamielosit dalam sumsum tulang yang disebut Metamielosit raksasa / Giant Metamielosit dan netrofil dalam darah tepi mempunyai inti dengan jumlah lobus lebih dari enam disebut Hypersegmentasi. Sitoplasma sel ini banyak tetapi masih menunjukkan morfologi yang normal.

  • Drumstick
Sel granulosit yang memiliki segmen kecil pada inti mirip stik drum. Ditemukan pada sel betina, merupakan agregasi pada kromosom. Kadang-kadang disebut juga Barr Body.

Sumber : Dari berbagai sumber

Selasa, 10 April 2012

Leukemia Kronik

Leukemia Kronik

Leukemia kronik terjadi peningkatan sel matur yang tidak terkendali, sehingga penyakit tampak relatif lebih ringan. Leukemia kronik pada stadium akhir dapat menjadi progresif seperti leukemia akut. Leukemia kronik berlangsung lama dan bertahun-tahun sehingga disebut kronik. Leukemia ini terbagi atas :

1.    Leukemia Limpositik Kronik
    Ini ditemukan terutama pada usia lebih 40 tahun dan jenis limpositnya lebih dari 95 % adalah Limposit B.  Perjalanan penyakitnya sangat lambat dan berjalan bertahun-tahun. Leukemia ini adalah stu-satunya leukemia yang tidak pernah timbul akibat radiasi.  Sel B yang normal dapat hidup selama 1 tahun sedangkan pada sel B leukemik dapat hidup sampai 5 tahun

Karena produksi sel B juga meningkat sebanyak 10 kali, maka jumlah sel B menjadi sangat banyak. Sel B ini secara imunologis lumpuh dan dalam pertumbuhannya mendesak sel B normal. Leukemia limfositik kronik mengganggu fungsi imunologik, setengah jumlah penderita saat tertentu terjadi penurunan imunoglobulin, terutama Ig.M. Sepertiganya menunjukkan test Coombs’ direk positif.

Gejalanya  :
  • Limfadenopati
  • Spleenomegali
  • Hepatomegali
  • Pucat
  • Perdarahan


Pemeriksaan Laboratorium  :
  • Jumlah leukosit 30.000 – 200.000 / mm3.
  • Jenis limposit yang ditemukan lebih 80 % terdiri dari limposit kecil dengan morfologi normal sehingga terlihat gambaran Monoton.
  • Pada apusan darah tepi terdapat Smudge Cell atau Smear Cell /  Sel coreng, yaitu sel limfosit yang rusak setelah diwarnai, hanya inti kelihatan, bentuk irreguler.
  • Juga ditemukan trombositopenia, Hipogammaglobulinemia, Anemia Hemolitik juga ditemukan Gamopati Monoklonal.

2.    Leukemia Granulositik / Mielositik Kronik
    LMK merupakan penyakit keganasan pertama yang dijumpai dengan kelainan genetic spesifik yaitu pada krosomom nomor 22 (Ph’ kromosom). Pada lebih dari 90 % pasien terdapat pergantian sumsum tulang normal oleh sel dengan kromosom golongan G abnormal (nomor 22)-kromosom Philadelphia atau Ph. 

Abnormalitas terjadi karena adanya translokasi bagian lengan panjang (q) kromosom 22 ke kromosom lain, biasanya kromosom 9 pada golongan “C”. Ini adalah abnormalitas akuisita yang ada dalam semua sel granulositik, eritroid dan megakariositik yang sedang membelah dalam sumsum tulang dan juga dalam sel limposit B. LMK Ini ditemukan pada umur pertengahan, dengan puncak umur 40 – 50 tahun gejalanya rasa lelah, penurunan berat badan, rasa penuh diperut, anoreksia, berkeringat malam, Spleenomegali, Hepatomegali, nyeri sternum, ekimosis, kadang-kadang ditemukan Purpura Limfadenopati dan Gout atau Pirai.

Pemeriksaan Laboratorium  :
  • Jumlah erytrosit, hematokrit dan hemoglobin (7-9 g/dl) kurang dari normal dengan Anemia normokromik normositer
  • Jumlah leukosit lebih dari 80.000 / mm3 dengan variasi 80.000 – 800.000/ mm3. leukositosis sangat berat > 500.000/mm3 dijumpai pada anak-anak.
  • Jumlah thrombosit bervariasi (awalnya terjadi thrombositosis 1.000.000/ mm3 lalu stadium lanjut menjadi thrombositopenia). Pada hapusan darah thrombosit mengelompok.
  • Jumlah Basofil meningkat (Basophilia) dan juga Eosinifilia secara absolut. Pada fase lanjut (fase akselerasi) terjadi basophilia > 20 %.
  • Pada pemeriksaan darah tepi dijumpai seluruh stadium diferensiasi tetapi yang predominant adalah sel-sel yang tua-tua seperti Mielosit, Metamielosit, N.batang dan N.segmen sedangkan Mieloblast dan Promielosit (dibawah 15%) tetap dalam jumlah sedikit.
  • Asam urat jumlahnya meningkat dalam plasma.
  • Yang khas dalam leukemia ini ditemukannya Kromosom Philadelphia yaitu Kromosom nomor 22 yang telah kehilangan kedua lengan panjangnya, pindah ke kromosom nomor 9.

3.    Leukemia Monositik Kronik
    Leukemia ini hampir mirip dengan leukemia myelositik, tetapi disini yang predominant sel monosit immatur dan matur juga ada disertai myeloblast dan myelosit.

Pemeriksaan Laboratorium :
  • Eryhtrosit : Hitung eritrosit rendah, hematokrit rendah dan hemoglobin rendah dengan anemia normokromik normositik.
  • Leukosit : Pada stadium permulaan anemia disertai leukopenia, lalu disusul oleh thrombositopenia.
  • Granulosit menurun dan terjadi peningkatan monosit. Pada stadium progressif terjadi peningkatan monosit yang tinggi.
  • Ditemukan dua tipe : Leukemia monositik tipe Schilling dengan sel monosit yang predominant dan Leukemia monositik tipe Nageli dengan monosit immatur dan juga banyak myeloblast dan myelosit.

Sumber : Dari berbagai sumber

Leukemia Akut

Leukemia Akut

Leukemia akut ditandai adanya gangguan maturasi yang mengakibatkan meningkatnya sel-sel muda dan terjadi kegagalan diferensiasi sel-sel darah. Keadaan ini menyebabkan penyakit tampak sangat berat dan menyebabkan kematian dalam beberapa bulan tanpa pengobatan. Leukemia mieloblastik akut dan leukemia limfoblastik akut sulit dibedakan satu dari yang lain hanya dengan pemeriksaan sediaan apus harah tepi dan sumsum tulang. Pada kasus-kasus yang meragukan, biasanya pemeriksaan morfologi dan sitokimia dapat membedakan kedua penyakit diatas. Kedua penyakit sangat berbeda dalam epidemiologi dan prognosis, sehingga keduanya perlu dibedakan bila kita bicara mengenai insidens atau terapi leukemia.

Klasifikasi leukemia berdasarkan maturitas dan sel predominan adalah sebagai berikut :

1.    Leukemia Limfositik Akut
Ini dijumpai pada anak-anak ( 80 %), usia puncak 3-4 tahun. Gejala klinisnya mulai secara mendadak. Gejala klinis :

     1.    Karena kegagalan sumsum tulang :
  • Pucat, lemas, ini disebabkan karena anemia.
  • Demam, infeksi, ini disebabkan gangguan fungsi leukosit
  • Perdarahan / mudah berdarah, purpura (Petechiae dan Acchymoses), ini karena Trombositopenia.

      2.    Karena infiltrasi ke Organ  :
  • Nyeri tulang
  • Limpadenopati
  • Spleenomegali sedang
  • Hepatomegali
  • Sindrom Meningeal yaitu : sakit kepala, muntah, penglihatan kabur dan nausea.

Pemeriksaan Laboratorium  :
1.     Anemia Normokrom Normositik dan anemia sangat menyolok dengan retikulosit rendah.
2.     Hitung jumlah leukosit bisa mencapai 500.000/mm3. Tetapi kadang bervariasi jumlahnya.
3.     Trombositopenia. Jumlah dapat bervariasi tergantung infiltrasi sel leukemik.
4.     Hitung jenis : ditemukan limfoblast sebagai sel predominant yang mencapai 50-90%.


2.    Leukemia Mieloblastik Akut
     
Klasifikasi menurut FAB yaitu M1 sampai M6  :

      a.    Komponen Granulositik Predominan
  • M0 : Mieloblastik tanpa maturasi. Sel Blast tanpa granula dengan batang auer atau granula azurofil
  • M1 : Mieloblastik dengan maturasi lebih dari 50 % sel Mieloblast dan Promielosit. Ditemukan Pseudo anomali Pelger-Huet dan granulasi kurang.
  • M2 : Promielosit hipergranula, batang auer ada. Leukemia ini bisa menyebabkan Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)
  • M3 : Promeilosit dan Mielosit dengan granulasi ada tanpa batang auer. Terdiri dari sel yang dominan mielosit dan metamielosit dan disertai juga seri yang lain

      b.    Komponen Monositik Predominan
  • M4    =    Mielomonositik. Promonosit dan monosit  merupakan 20% sel dominan dan mieloblast dan promielosit  20% dari serinya.
  • M5    =    Monositik. Yang mendominasi monosit dan granulosit kurang dari 10 %.       

      c.    Komponen Erytropoitik Predominan
  • M6 : Erytroleukemia. Sumsum tulang 50% seri eritrosit. Mieloblast dan promielosit 30%
  • M7 : Megakariositic Leukemia. Sumsum tulang sel yang predominant Megakariosit dengan peningkatan yang berarti, tampak Megakariosit berbentuk abnormal. Darah perifer terjadi jumlah thronbosit sangat tinggi (thrombocytemia)
Leukemia Mieloblastik Akut di jumpai pada orang dewasa. Gejala klinis sama dengan Leukemia Limfoblastik Akut. Khusus untuk M4 dan M5 juga ada gejala Hipertrofi dan infiltrasi gusi. Ditemukan Hiatus Leukemikus yaitu peningkatan jumlah sel-sel seri granulosit muda yaitu Mieloblast dan Promielosit disertai dengan peningkatan jumlah batang dan segmen, Tetapi jumlah mielosit dan Metamielosit sedikit sekali sehingga terdapat suatu kekosongan pada hitung jenis.

Perbedaan antara Leukemia Limfositik Akut dan Leukemia Mielositik Akut adalah :
  • Pada leukemia limpositik akut tidak ditemukan Batang Auer dan pemeriksaan LAP normal
  • Sedangkan pada leukemia mielositik akut ditemukan btang Auer dan pada pemeriksaan LAP tidak atau sangat rendah.

Pemeriksaan Laboratorium darah perifer  :
  • Leukosit : Biasanya ditemukan leukositosis.
  • Pada fase permulaan, pada sebagian besar kasus jumlah leukosit 20.000 – 50.000 / mm3, sedangkan pada sebagian kecil kasus jumlahnya bisa dalam batas normal , tetapi kadang-kadang ada yang mencapai 500.000 / mm3 atau lebih.
  • Hematokrit : Kurang dari normal, anemia normokromik normositer, anisositosis, poikilositosi , Kadang terjadi retikulositosis dan polikromasia.
  • Thrombosit :  kurang dari normal, mencapai 10.000 – 100.000/mm3 darah
  • Bentuknya kadang irreguler dan abnormal
  • Hitung jenis   :  
  • -  Myeloblast       :     jumlahnya meninggi sampai 30 % 
  • -  Promyelosit     :     jumlahnya meninggi juga
  • -  Myelosit          :     jumlahnya kecil
  • -  Metamyelosit   :     jumlahnya kecil
  • -  Batang             :     jumlahnya meninggi
  • -  Segmen           :     jumlahnya meninggi.
Bentuk mudanya banyak sekali dibanding bentuk agak tua (myelosit dan metamyelosit) sedikit sekali, lalu bentuk tua banyak sekali (netrofil batang & segmen). Keadaan ini dimana seakan-akan terdapat suatu kekosongan pada hitung jenis disebut Hiatus Leukemikus merupakan ciri khas dari leukemia myeloid akut. Kadang diperlukan peroksidase staining untuk mengetahui sel muda itu myeloblast & monosit atau limfoblast. Kecuali myeloblast & monosit, seri granulositik dan monositik lainnya memberi hasil positif  terhadap peroksidase stanning.

Sumber : Dari berbagai sumber

Jenis Penyakit Gangguan Faal Hemostatis

Jenis Penyakit Gangguan Faal Hemostatis

Penyakit-penyakit yang akan dibahas berhubungan dengan gangguan faal hemostasis adalah sebagai berikut :
  • Hemofilia
Hemofilia merupakan suatu penyakit yang disebabkan kekurangan suatu faktor yang spesifik dalam plasma yaitu faktor VIII yang disebut sebagai hemofilia A dan faktor IX yang disebut hemofilia B. Defisiensi faktor VIII (AHF) lebih sering daripada defisiensi faktor IX (PTC) dan perdarahan yang terjadi pada defisiensi AHG lebih berat daripada defisiensi PTC.

Defisiensi faktor VIII (hemofilia A) dan defisiensi faktor IX (hemofilia B) bersama-sama menyebabkan 85% dari kelainan perdarahan yang berhubungan dengan kelainan faktor pembekuan bawaan. Kedua kelainan ini banyak persamaannya, yang pertama adalah cara pewarisannya dan yang kedua keadaan ini adalah sebagai hasil gen-gen X-linked recessive, maka kelainan perdarahan terbatas terutama pada pria. Kedua gambaran klinik tidak dapat dibedakan, keduannya menampilkan perdarahan spontan kedalam sendi, perdarahan jaringan dan hematuris. Kadang-kadang dapat terjadi perdarahan kedalam susunan syaraf, sering disebabkan oleh trauma. Karena kedua kelainan tidak dapat dibedakan, baik berdasarkan riwayat keluarga maupun pribadi atau hasil klinik, penyelidikan laboratorium harus dilakukan untuk menentukan faktor pembekuan mana yang menyebabkan distesis perdarahan.

  • DIC
DIC merupakan sindrom yang ditandai aktivasi koagulasi di intravaskular secara diseminata (tidak bersifat lokal) karena berbagai sebab. Pembentukan mikrotrombus akibat aktivasi proses koagulasi dan terjadinya DIC merupakan salah satu penyebab kejadian gagal multiorgan.

Salah satu komplikasi sepsis adalah terjadinya disfungsi multi organ dan perdarahan yang dapat disebabkan oleh DIC. Gejala klinis DIC yang jelas ditandai dengan adanya pembentukan trombosis mikrovaskular yang menyeluruh dan terjadinya perdarahan di berbagai tempat. Prevalensi DIC pada sepsis bervariasi antara 7,5 % sampai 50 %. Disfungsi multi organ dan angka kematian lebih tinggi pada sepsis dengan DIC dibanding sepsis tanpa DIC. Pada sepsis terjadi perubahan Hemostasis yang bervariasi dari gangguan Hemostasis ringan sampai DIC. Perubahan sistem Hemostasis yang terjadi terutama meliputi peran faktor jaringan dalam aktivasi sistem koagulasi, penghambat sistim koagulasi/antikoagulan dan perubahan sistim fibrinolisis yang semuanya dipicu oleh pelepasan mediator atau sitokin yang diinduksi toksin bakteri .

  • Penyakit von Willebrand Factor
Penyakit Von Willebrand (VWD) adalah kelainan perdarahan yang paling banyak diderita orang. Faktanya, ia bukan penyakit tunggal, tetapi penyakit keluarga.Jenis penyakit ini disebabkan oleh masalah Von Willebrand Factor (VWF). Ini adalah protein dalam darah yang diperlukan untuk pembekuan darah. Gen yang membuat VWF bekerja pada dua jenis sel yaitu : Sel endotel yaitu yang melapisi pembuluh darah dan Thrombosit.

  • Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP)
Merupakan keadaan thrombositopenia yang djumpai. ITP ialah penyakit yang penyebabnya belum diketahui dan ditandai dengan adanya perdarahan (petechiae, acchymosis dll) dan berkurangnya jumlah thrombosit. Laboratorium :
  • Jumlah thrombosit sedikit berkurang atau hilang sama sekali.
  • Bentuk thrombsit abnormal, ukurannya sering besar (3-4 um) dan disebut megathrombosit
  • Anemia (jika ada) sebanding dengan besarnya blood loss. Biasanya normositik normokrom, gambaran anemia kurang besi tampak bila perdarahan telah lama berlangsung
  • Dijumpai retikulositosis dan makrositosis bila perdarahan hebat baru saja terjadi.
  • Jumlah leukosit dan hitung jenis biasanya normal
  • Waktu perdarahan memanjang, retraksi bekuan kurang atau tidak  ada, tourniqeut test positif.
  • Sumsum tulang : jumlah megakariosit bertambah dan biasanya mempunyai ukuran yang besar.

Sumber : Dari berbagai sumber