hujan salju jatuhan + birdtwet



kode kunci blog

tulisan bergerak

welcome to my blog.. thank you for visiting my blog, I hope to give you all the inspiration, before dropping out of this blog do not forget to follow my blog I am going to follow behind, thank you :) Cartoons Myspace Comments
Blogs are "alive" for me. . . and this is my style. . . I want to do something, it's all what I like, do not you protest! hohohohoo :-)) "People may laugh at what we make today, maybe they think its not important, but we do not know one day it will all be something very unusual thing in the future later..." with through this blog spirit, knowledge, ideas, and we can fight for it here. . . Do not ever be afraid to try something new, do it if you think it is a good thing for you, okey :-)) . . .And Do what you can do. . . Do not ever give up and never fear to fail. . . because of the failure will not make dreams we want to be an end of our lives and Learn from a failure because a failure is a path where we will be successful someday! continued enthusiasm and desire Reach as high as the stars in the sky :-))

WELCOME love



hi + kursor nama


wow


cursor gelembung

Jumat, 04 November 2011

Pemeriksaan Urinalisis Lengkap

Praktek Kimia Klinik


Pemeriksaan Urinalisis Lengkap

MAKROSKOPIS
Jumlah, Bau, Buih, Warna dan Kejernihan Urine

Metode : Visual
Tujuan : Untuk menentukan jumlah, buih, bau, warna dan kejernihan urine

Prinsip : Jumlah urine diukur menggunakan gelas ukur, bau urine dikenali dengan penciuman, warna dan kejernihan diamati pada tempat dengan pencahayaan terang.

Alat dan Reagensia : 
Gelas Ukur dan tabung reaksi

Sampel : Urine

Cara Kerja :
  • Disiapkan gelas ukur yang bersih dan kering.
  • Dituang urine dan diukur jumlahnya pada skala dan dicatat volumenya.
  • Dikocok sampai homogen, amati buihnya dan dituang dalam tabung reaksi besar.
  • Diamati bau, warna dan kekeruhannya dengan cahaya yang cukup.
Nilai Normal :
  • Jumlah       : Urine 24 jam volume 800 mL – 1,2 Liter.
  • Bau            : Khas urine , dan tajam, bau asam organik.
  • Warna        : Kuning muda sampai kuning tua.
  • Kejernihan  : jernih.
  • Buih           : Terdapat buih dan akan segera hilang bila didiamkan
Sampel

B. KIMIAWI

  • Glukosa 
Metode : Benedict
Tujuan  : Untuk mengetahui ada tidaknya glukosa/gula pereduksi dalam urine

Prinsip : Dalam suasana alkali dan pemanasan, glukosa dan gula-gula reduktor akan mereduksi garam kompleks reagent benedict, ion cupri (Cu++) direduksi menjadi Cupro (Cu+) dan mengendap dalam bentuk CuO dan Cu2O yang berwarna kuning hingga merah bata.

Alat :
  • Tabung reaksi panjang 
  • Penjepit tabung 
  • Pipet tetes 
  • Lampu Spritus 
  • Pipet Ukur 5 mL 
  • Timer
  • Waterbath
Reagensia :
  • Reagen Benedict
Sampel : Urine

Cara Kerja :
  • Masukkan 2,5 mL reagent Benedict ke dalam tabung reaksi.
  • Ditambahkan 4 tetes urine dan dipanaskan diatas nyala api spritus (jangan sampai mendidih dan meluap) atau diletakkan di waterbath suhu 60 - 70°C selama 2 menit.
  • Didinginkan dan dibaca hasilnya.


Nilai Normal : Negatif (-)
  • Negatif (-) : Tetap biru atau hijau jernih (0 – 0,1 gram/dL)
  • (+)             : Keruh warna hijau agak kuning (0,5 – 1 gram/dL)
  • (++)           : Kuning kehijauan dengan endapan kuning (1 – 1,5 gram/dL)
  • (+++)         : Kuning kemerahan endapan kuning merah (1,5 – 2,5 gram/dL)
  • (++++)       : Merah orange sampai merah bata dengan endapan merah coklat (2,5 – 4 gram/dL)
Glukosa (+2)
  • Bilirubin
Metode : Cincin Yodium
Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya bilirubin dalam urine


Prinsip : Yodium mengoksidasi bilirubin menjadi senyawa biliverdin yang berwarna hijau.


Alat dan Reagensia :
- Tabung reaksi
- Pipet Tetes
- Reagent Yodium 1% atau Lugol.


Sampel : Urine


Cara Kerja :


  • Urine sebanyak 3 mL ke dalam tabung reaksi.
  • Melalui dinding tabung tambahkan 5-10 tetes Yodium 1% sampai menumpang dipemukaan urine tadi membentu lapisan cincin.
  • Dilihat adanya warna hijau


Nilai Normal : Negatif


  • Negatif (-) : Tidak terjadi perubahan
  • Positif (+) : Terjadi cincin warna hijau pada kedua batas cairan.
Bilirubin (+)
  • Protein
Metode : Asam Sulfosalisilat 20%
Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urine


Prinsip : Protein dalam suasana asam lemah organik akan mengalami denaturasi yang kemudian terjadi kekeruhan hingga endapan.


Alat  :
- Tabung reaksi panjang -
- Penjepit tabung
- Pipet tetes
- Lampu Spritus
- Pipet Ukur 5 mL


Reagensia :
- Reagen Asam Sulfosalisilat 20%


Sampel : Urine sewaktu


Cara Kerja :


  • Siapkan 2 buah tabung reaksi dan dimasukkan urine jernih sebanyak 5 mL urine.
  • Ditambah 8 tetes asam sulfosalisilat 20%.
  • Dibandingkan kekeruhan kedua tabung tersebut.
  • Bila terjadi kekeruhan pada tabung kedua setelah penambahan asam sulfosalisilat 20%, dipanaskan tabung tersebut :
  • Bila panas tetap keruh setelah dingin juga tetap keruh, berarti positif protein.
  • Bila hilang saat pemanasan dan dingin kembali keruh : Protein Bence Jones.
Nilai Normal : Negatif
  • Negatif (-) : Jernih, ada kekeruhan yang sangat sedikit sekali. (< 10 mg/dL)
  • (+)            : Ada kekeruhan dengan latar belakang tulisan masih terbaca (10 – 50 mg/dL)
  • (++)          : Kekeruhan jelas dengan latar belakang tulisan tidak terbaca (50 – 200 mg/dL)
  • (+++)        : Kekeruhan berkeping-keping yang nyata (200 – 500 mg/dL)
  • (++++)      : Endapan menggumpal besar dan membeku (> 500 mg/dL)
Protein : Asam Sulfosalisilat 20% (-)

  • Protein
Metode : Bang (As. asetat 6%)
Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urine

Prinsip : Protein dalam suasana asam lemah dan pemanasan, akan mengalami denaturasi yang kemudian terjadi kekeruhan hingga endapan.

Alat :
- Tabung reaksi panjang 
- Penjepit tabung 
- Pipet tetes 
- Lampu Spritus 
- Pipet Ukur 5 mL
- Timer
- Waterbath
- Sentrifuge
- Tabung sentrifuge

Reagensia :
- Reagen Bang (As. asetat 6 %)

Sampel : Urine

Cara Kerja :
  • Masukkan 2/3 bagian urine ke dalam tabung sentrifuge.
  • Sentrifuge selama 5 menit pada 1500 rpm.
  • Supernatan di tuang ke dalam tabung reaksi sebanyak 3 mL.
  • Ditambah 4 tetes reagent Bang dan dipanasi dengan nyala api spritus sampai mendidih (jangan sampai meluap) atau diletakkan di waterbath suhu 60 - 70°C selama 2 menit.
  • Didinginkan dan dibaca hasilnya.
Nilai Normal : Negatif
  • Negatif (-) : Jernih, ada kekeruhan yang sangat sedikit sekali. (< 10 mg/dL)
  • (+)            : Ada kekeruhan dengan latar belakang tulisan masih terbaca (10 – 50 mg/dL)
  • (++)          : Kekeruhan jelas dengan latar belakang tulisan tidak terbaca (50 – 200 mg/dL)
  • (+++)        : Kekeruhan berkeping-keping yang nyata (200 – 500 mg/dL)
  • (++++)      : Endapan menggumpal besar dan membeku (> 500 mg/dL)
Protein : Bang / As. asetat 6% (-)
  • Urobilinogen
Metode : Wallace Diamond
Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya urobilinogen dalam urine.

Prinsip : Urobilinogen dengan paradimetil amino benzaldehide akan membentuk senyawa kompleks yang berwarna merah anggur.

Alat :
- Tabung Reaksi
- Pipet Ukur 5 mL
- Pipet Ukur 1 mL
- Timer

 Reagensia :
- Reagent Ehrlich :

Sampel : Urine

Cara Kerja :
  • Sebanyak 5 mL urine yang masih segar ditambah dengan 0,5 mL reagent Ehrlich.
  • Didiamkan selama 5 menit dan dibaca hasilnya.
Nilai Normal : Ditemukan hanya dalam urine segar dan dalam batas normal negatif.
  • Negatif (-) : Tidak terjadi warna.
  • Positif (+) : Terbentuk warna merah.
Urobilinogen

  • Membedakan urine dengan cairan lainnya
Metode : BaCl2 10%

Cara Kerja :
  • siapkan air teh sebangai pembanding pada tabung 1
  • kemudian masukkan urine sebanyak 2ml ke dalam tabung 2
  • kemudian tambahkan reagen BaCl2 10% sebanyak 10 tetes
  • lalu baca hasilnya
  • jika (+) urine makan larutan akan keruh
  • jika (-) atau bukan urine maka larutan tidak keruh
BaCl2 10%


Metode : Reagen Kreatinine


  • siapkan air teh sebangai pembanding pada tabung 1
  • kemudian masukkan urine sebanyak 2ml ke dalam tabung 2
  • kemudian tambahkan reagen Kreatinine sebanyak 10 tetes
  • lalu baca hasilnya
  • jika (+) urine maka larutan akan berwarna orange
  • jika (-) atau bukan urine maka larutan akan berwarna kuning




Sumber :
foto diambil dengan menggunakan kamera hp wktu praktek Kimia Klinik kamis kemaren :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar