Pemeriksaan Transudat Ekasudat
Alat dan Reagensia :
Spesimen : Cairan Rongga Perut / Ascites
Cara Kerja :
Catatan :
Alat dan Reagensia :
Spesimen : Cairan Rongga Perut / Ascites
Cara Kerja :
Rongga-rongga serosa dalam badan normal mengandung sejumlah kecil cairan. Cairan itu terdapat umpama dalam rongga perikardium, rongga pleura, rongga perut dan berfungsi sebagai pelumas agar membran-membran yang dilapisi mesotel dapat bergerak tanpa geseran. Jumlah cairan itu dalam keadaan normal hampir tidak dapat diukur karena sangat sedikit. Jumlah itu mungkin bertambah pada beberapa keadaan dan akan berupa transudat atau eksudat.
Fungsi dari transudat dan eksudat adalah sebagai respon tubuh terhadap adanya gangguan sirkulasi dengan kongesti pasif dan oedema (transudat), serta adanya inflamasi akibat infeksi bakteri (eksudat).
Parameter pemeriksaan yang umum diperiksa pada transudat eksudat adalah sebagai berikut :
Makroskopik
- Warna
- Kejernihan
- Bekuan
- BJ
- pH
Mikroskopik
- Hitung Jumlah Sel
- Hitung Jenis Sel (Diff.Count)
Kimiawi
- Rivalta
- Protein
- Glukosa
Makroskopik
Metode : Visual (Manual)
Tujuan : Untuk mengetahui cairan transudat eksudat secara makroskopik meliputi : warna, kejernihan, bekuan, pH dan BJ.
Alat dan Bahan :
- Tabung reaksi
- Beaker gelas
- Kertas indikator pH universal
- Refraktometer abbe
Spesimen : Cairan Rongga Perut / Ascites
Cara Kerja :
- Cairan Ascites dimasukkan dalam tabung bersih dan kering.
- Diamati warna, kejernihan, adanya bekuan pada cahaya terang.
- Dicelupkan indikator pH universal pada Transudat Eksudat dan diukur pH dengan membandingkan deret standar pH.
- Cairan Transudat Eksudat diteteskan 1-2 tetes pada refraktometer dan diperiksa pada eye piece BJ.
Nilai Normal :
- Warna => Tidak berwarna, Kuning muda, Kuning, Kuning tua, Kuning coklat, merah, hitam coklat, serupa susu, merah jambu, biru kehijauan, kuning campur hijau.
- Kejernihan => Jernih, agak keruh, keruh, sangat keruh, keruh kemerahan, keruh putih serupa susu.
- Bekuan => Tidak ada bekuan / ada bekuan
- pH => 7,3 atau setara dengan pH plasma/serum
- BJ => 1.000 – 1.010
Mikroskopik
Metode : Bilik Hitung
Tujuan : Untuk mengetahui jumlah sel dalam cairan Ascites.
Prinsip : Transudat Eksudat diencerkan dengan larutan Turk akan ada sel leukosit dan dihitung selnya dalam kamar hitung di bawah mikroskop.
Prinsip : Transudat Eksudat diencerkan dengan larutan Turk akan ada sel leukosit dan dihitung selnya dalam kamar hitung di bawah mikroskop.
Alat dan Reagensia :
- Mikroskop
- Hemaocytometer : Bilik hitung Improved neubauer, kaca penutup, pipet thoma leukosit
- Tissue
- Larutan Turk atau NaCl 0,9%
Spesimen : Cairan Rongga Perut / Ascites
Cara Kerja :
- Larutan Turk/NaCl 0,9% diisap sampai tanda 1 tepat
- Larutan Transudat Eksudat diisap sampai tanda 11 tepat.
- Dikocok perlahan dan dibuang cairan beberapa tetes.
- Diteteskan pada bilik hitung dan dihitung sel dalam kamar hitung pada semua kotak leukosit di mikroskop lensa objektif 10x/40x.
Nilai Normal :
Jumlah sel Transudat 500 sel/mm3 sedangkan Eksudat > 500 sel/mm3.
Catatan :
- Pengencer NaCl 0,9% digunakan apabila pada pemeriksaan makroskopik ditemukan adanya cairan ke arah eksudat dan terdapat bekuan yang banyak. Namun sebaiknya digunakan larutan NaCl 0,9% bila ragu membedakanya.
- Larutan Turk mengandung asam asetat yang dapat menyebabkan protein menjadi denaturasi sehingga terjadi bekuan.
Hitung Jenis Sel
Metode : Giemsa Stain
Tujuan : Untuk menghitung jenis sel mononuklear dan polinuklear dalam cairan diduga Transudat atau Eksudat.
Alat dan Reagensia :
- Objek Gelas
- Kaca Penghapus
- Sentrifuge
- Tabung reaksi
- Metanol absolut
- Giemsa
- Timer
Spesimen : Cairan Rongga Perut / Ascites
Cara Kerja :
- Apabila cairan jernih maka cairan dilakukan sentrifugasi 5 menit 3000 rpm dibuat hapusan tebal, namun bila cairan sudah keruh dan berkeping-keping maka dapat langsung dibuat sediaan hapus tipis/tebal.
- Diteteskan pada objek gelas dan dibuat preparat hapusan tebal
- Di keringkan dan difiksasi selama 2 menit dengan metanol absolut.
- Diwarnai dengan Giemsa selama 15-20 menit.
- Dicuci dan diperiksa dimikroskop lensa objektif 100x dengan oil emersi.
Kimiawi
Uji Rivalta (Protein Kualitatif)
Metode : Rivalta
Tujuan : Untuk mengetahui adanya protein dalam cairan untuk membedakan antara transudat dan eksudat.
Prinsip : seromusin dalam suasana asam akan mengalami denaturasi hingga terjadi kekeruhan.
Alat dan Reagensia :
- Beaker gelas
- Pipet tetes
- Asam asetat glasial (100%)
Spesimen : Cairan Rongga Perut /Asites
Cara Kerja :
- Dimasukkan 100 mL aqudest ke dalam beaker gelas dan ditambah 1 tetes asam asetat glasial. Atau dimodifikasi dengan asam asetat 1-2% dimasukkan dalam tabung reaksi sebanyak 3 mL.
- Ditambah 1 tetes cairan transudat eksudat.
- Amati adanya kekeruhan pada larutan tersebut.
Nilai Normal :
- Negatif : tidak terbentuk kekeruhan putih
- Positif : terbentuk kekeruhan putih.
Uji Protein
Metode : Biuret
Tujuan : Untuk menetapkan kadar protein dalam Transudat Eksudat.
Prinsip : Protein dalam sampel bereaksi dengan ion cupri (II) dalam medium alkali membentuk komplek warna yang dapat diukur dengan spektrofotometer
Alat :
- Tabung reaksi
- Mikropipet 20 μLdan 1000 μL.
- Tip kuning dan biru.
- Fotometer
Reagensia :
- Reagen Kerja: Cupri (II) asetat 6 mmol/L, Kalium Iodida 12 mmol/L, NaOH 1,15 mol/L, deterjen.
- Reagen standard : 8,0 g/dL
- Stabilitas : Reagensia stabil setelah dibuka sampai kadaluarsa bila disimpan pada suhu ruang.
Spesimen : Cairan Rongga Perut / Ascites
Cara Kerja metode carik celup :
- masukkan kertas carik celup ke dalam tabung yang telah berisi cairan ascites
- lalu angkat dan diamkan sebentar
- kemudian baca hasil dengan meliat pada standar
Perhitungan :
Total Protein = Absorben sampel
Absorben standard x konsentrasi standar (8,0 g/dL)
= ..............g/dL
Nilai Normal :
- Protein Transudat < 2,5 g/dL
- Protein Eksudat > 2,5 g/dL
Uji Glukosa
Metode : Carik Celup
Tujuan : Untuk menentukan kadar glukosa dalam cairan ascites
Prinsip : Glukosa dioksidasi oleh glukosa oksidase menghasilkan hidrogen peroksida yang bereaksi dengn 4-aminoantipirin dan fenol dengan pengaruh katalis peroksidase menghasilkan quinoneimine yang berwarna merah.
Reaksi :
- Glukosa + ½ O2 + 2 H2O glukosa oxidase Glukonate + H2O2.
- 2 H2O2 + 4-Aminoantipyrine + Phenol POD Quinoneimine + 4 H2O
Alat :
- Tabung reaksi kecil - Timer
- Mikropipet 10 dan 1000 μl - Tissue
- Tip kuning dan biru - Rak Tabung
- Fotometer
Spesimen : Transudat Eksudat
Cara kerja:
- masukkan kertas carik celup ke dalam tabung yang telah berisi cairan ascites
- lalu angkat dan diamkan sebentar
- kemudian baca hasil dengan meliat pada standar
Uji Rivalta
Sel MN
Sumber :
Foto di ambil dengan kamera hp wktu praktek kimia klinik kamis kemaren :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar