Tujuan
dari praktikum yang kami lakukan adalah menganalisis kandungan boraks dalam
makanan.
II. PRINSIP PERCOBAAN
Pada
praktikum ini, kami menggunakan teknik eksperimen analisis anorganik kualitatif
dengan pendahuluan uji reaksi basah. Yaitu uji yang diterapkan untuk zat dalam
larutan. Dengan jalan ini, kita melakukan analisa secara sistematis.
Reaksi-reaksi di sini menyebabkan terjadinya zat-zat baru yang berbeda dari zat
semula dan di kenali dari perbedaan sifat fisiknya, antara lain :
- Membentuk endapan dari suatu larutan.
- Melarutkan zat yang berbentuk endapan.
- Zat yang berwarna lain.
- Pembentukan gas.
- Bentuk kristal yang khas.
Mayoritas
reaksi analisis kualitatif dilakukan dengan cara basah. Metode yang digunakan
dalam melakukan uji-uji ini ternyata bermanfaat dan harus dipelajari dengan
seksama.
III.
DASAR TEORI
Natrium
Tetraborat (Na2B4O7.10H2O) adalah
campuran garam mineral dengan konsentrasi yang cukup tinggi, yang merupakan
bentuk tidak murni dari boraks. Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu Bouraq.
Merupakan kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut
dalam air. Boraks berbentuk serbuk kristal
putih, tidak berbau, tidak larut dalam alkohol, PH : 9,5.
Boraks
merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan
rupa yang bagus, misalnya bakso, kerupuk bahkan mie basah yang berada di
pasaran. Kerupuk yang mengandung boraks kalau digoreng akan mengembang dan
empuk, teksturnya bagus dan renyah. Asal tahu saja, gelas pyrex yang terkenal kuat
bisa memiliki performa seperti itu karena dibuat dengan campuran boraks.
Kemungkinan besar daya pengawet boraks disebabkan oleh senyawa aktif asam
borat.
Borat-borat diturunkan dari
ketiga asam borat yaitu asam ortoborat (H3BO3), asam
piroborat (H2B4O7), dan asam metaborat (HBO2).
Asam ortoborat adalah zat padat kristalin putih, yang sedikit larut dalam air
dingin, tetapi lebih larut dalam air panas. Garam-garam dari asam ini sangat
sedikit yang diketahui dengan pasti. Asam ortoborat yang dipanaskan pada 1000C,
akan diubah menjadi asam metaborat. Pada 1400C dihasilkan asam
piroborat. Kebanyakan garam ini diturunkan dari asam meta dan piro. Disebabkan
oleh lemahnya asam borat, garam-garam yang larut terhidrolisis dalam larutan,
dan karenanya bereaksi basa
1) Asam Sulfat Pekat
Tak
terjadi sesuatu kerja yang dapat dilihat dalam keadaan dingin, meskipun asam
ortoborat (H3BO3)
dibebaskan. Namun, ketika dipanaskan, asap putih asam borat dilepaskan. Jika
asam klorida pekat ditambahkan kepada larutan boraks yang pekat, asam borat
mengendap.
2
2) Asam Sulfat Pekat dan Alkohol (uji nyala api).
2) Asam Sulfat Pekat dan Alkohol (uji nyala api).
Jika
sedikit boraks dicampurkan dengan 1 ml asam sulfat pekat 5 ml methanol atau
etanol (yang pertama lebih disukai karena lebih mudah menguap) dalam sebuah
cawan porselen kecil, dan alcohol ini dinyalakan ; alcohol akan terbakar dengan
nyala yang pinggirannya hijau, disebabkan
oleh pembentukan metilborat B(OCH3)3 atau etil borat B(OC2H5)3.
Kedua ester ini beracun. Garam tembaga dan barium mungkin memberi nyala hijau
yang serupa.
3
3) Uji Kertas Kunyit (turmerik)
3) Uji Kertas Kunyit (turmerik)
Jika
sehelai kertas kunyit dicelup ke dalam larutan suatu borat yang diasamkan
dengan asam klorida encer. Lalu dikeringkan pada 1000C, kertas ini
menjadi coklat-kemerah-merahan. Kertas dikeringkan paling sederhana dengan
melilitkannya sekeliling sisi luar dekat tepi mulut suatu tabung uji yang
mengandung air, dan mendidihkan air itu selama 2-3 menit. Setelah kertas
dibasahi dengan larutan natrium hidroksida encer, kertas menjadi hitam-kebiruan
atau hitam-kehijauan. Kromat, klorat, nitrit, iodide, dan zat pengoksid lain
mengganggu, karena aksinya yang memutihkan kunyit itu.
4
4) Larutan Perak Nitrat
4) Larutan Perak Nitrat
Endapan
putih perak metaborat (AgBO2) dari larutan boraks yang cukup pekat,
yang larut baik dalam larutan ammonia encer maupun dalam asam asetat. Dengan
mendidihkan endapan dengan air, endapan dihidrolisis sempurna, dan diperoleh
endapan coklat perak oksida. Endapan coklat perak oksida dihasilkan langsung
dalam larutan-larutan yang sangat encer.
5
5) Larutan Barium Klorida
5) Larutan Barium Klorida
Endapan
putih barium metaborat, Ba(BO2)2, dari larutan-larutan
yang cukup pekat, endapan larut dalam reagensia berlebihan, dalam asam-asam
encer, dan dalam larutan garam-garam ammonium. Larutan kalsium dan stronsium
klorida bertindak serupa.
6
6) Kerja oleh panas
6) Kerja oleh panas
Boraks
yang telah dijadikan bubuk, bila dipanaskan dalam tabung pijar, atau diatas
sebatang platinum, akan mengembang banyak sekali, dan lalu menyusut,
meninggalkan suatu keeping kaca yang tak berwarna dari garam anhidratnya. Kaca
ini mempunyai sifat melarutkan banyak oksida ketika dipanaskan, dengan
membentuk metaborat, yang sering mempunyai warna-warna yang khas. Ini merupakan
dasar dari uji manik boraks terhadap berbagai logam.
Asam borat merupakan asam organik lemah yang sering digunakan sebagai
antiseptik, dan dapat dibuat dengan menambahkan asam sulfat (H2SO4)
atau asam khlorida (HCl) pada boraks. Asam borat juga sering digunakan dalam
dunia pengobatan dan kosmetika. Misalnya, larutan asam borat dalam air (3%)
digunakan sebagai obat cuci mata dan dikenal sebagai boorwater. Asam borat juga
digunakan sebagai obat kumur, semprot hidung, dan salep luka kecil. Namun,
ingat, bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada luka luas, karena
beracun ketika terserap masuk dalam tubuh.
IV. PROSEDUR KERJA
- Sebanyak 0,5 ml larutan sampel dimasukkan kedalam cawan porselen (drupelplat). Kemudian ditambahkan larutan asam sulfat pekat dan alcohol. Lalu dibakar, diperhatikan dan dicatat nyala apinya.
- Sebanyak 0,5 ml larutan sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan larutan perak nitrat, diperhatikan dan dicatat perubahannya. Lalu larutan dipanaskan sampai terjadi perubahan, diperhatikan dan dicatat perubahannya.
- Sebanyak 0,5 ml larutan sampel dimasukkan kedalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan barium klorida jenuh. Lalu diperhatikan dan dicatat perubahannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar