IgG DHF
Metoda : ELISA
Prinsip : IgG DHF yang terdapat
pada sampel akan berikatan dengan anti human IgG yang dilekatkan pada well
sample. Kemudian ditambahkan HRP konjugat monoclonal antibodi (Mab)
sehingga terbentuk senyawa komplek dan melepaskan peroksida yang bereaksi
dengan chromogen membentuk senyawa berwarna biru yang intensitasnya sebanding
dengan konsentrasi IgG DHF dalam sampel. Reaksi dihentikan dengan penambahan
asam sulfat sebagai stop solution sehingga warna berubah menjadi kuning yang
dibaca absorbannya dengan alat ELISA Plate Reader pada λ 450 nm dan 620 nm.
Alat dan bahan :
-
Inkubator
-
ELISA Plate reader
-
Mikropipet 1000 µl, 500 µl, 100 µl, 50 µl dan 5µl
-
Rak well beserta penutupnya
-
Reagen kit IgG DHF
-
Tip kuning
-
Washing solution
-
Sampel (serum)
Cara Kerja :
a) Dipipet 1000 µl serum diluent
dan 10 µl sampel serum, kontrol negatif, kontrol positif, calibrator
kedalam tabung reaksi.
b) Dikocok sampai homogen.
c) Dipipet 100 µl
campuran tersebut dimasukkan ke dalam masing-masing sumur well.
d) Diinkubasi
selama 30 menit
pada suhu 370C.
e) Dicuci masing-masing
dengan larutan pencuci sebanyak 6 kali.
f) Ditambahkan
100 µl enzim konjugat IgG.
g) Diinkubasi
selama 30 menit
pada suhu 370C, kemudian dicuci 6 kali.
h) Ditambahkan 100 µl TMB
pada masing-masing well.
i) Diinkubasi
selama
10 menit pada suhu ruangan.
j) Ditambahkan 100 µl H2SO4
2N.
k) Dibaca absorban dengan
ELISA Reader.
Perhitungan :
Cut off (CO) = Absorban calibrator x faktor (0,62)
Interpretasi
hasil :
-
Negatif : jika absorban < Cut off
-
Positif : jika absorban > Cut off
IgM DHF
Metoda : ELISA
Prinsip : IgM DHF yang terdapat
pada sampel akan berikatan dengan anti human IgM yang dilekatkan pada well
sample. Kemudian ditambahkan HRP konjugat monoclonal antibodi (Mab)
sehingga terbentuk senyawa komplek dan melepaskan peroksida yang bereaksi
dengan chromogen membentuk senyawa berwarna biru yang intensitasnya sebanding
dengan konsentrasi IgM DHF dalam sampel. Reaksi dihentikan dengan penambahan
asam sulfat sebagai stop solution sehingga warna berubah menjadi kuning yang
dibaca absorbannya dengan alat ELISA Plate Reader pada λ 450 nm dan 620 nm.
Alat dan bahan :
-
Inkubator
-
ELISA Plate reader
-
Mikropipet 1000 µl, 500 µl, 100 µl, 50 µl dan 5µl
-
Rak well beserta penutupnya
-
Reagen kit IgM DHF
-
Tip kuning
-
Washing solution
-
Sampel (serum)
Cara Kerja :
a) Dipipet 1000 µl serum diluent
dan 10 µl sampel serum, kontrol negatif, kontrol positif dan calibrator
ke dalam tabung reaksi.
b) Dikocok sampai homogen.
c) Dipipet 100 µl
campuran tersebut dimasukkan ke dalam masing-masing sumur well.
d) Diinkubasi
selama 1 jam pada suhu 370C.
e) Dicuci masing-masing
dengan larutan pencuci sebanyak 6 kali.
f) Ditambahkan
100 µl enzim konjugat IgM.
g) Diinkubasi
selama 1 jam pada suhu 370C, kemudian dicuci 6 kali.
h) Ditambahkan 100 µl TMB
pada masing-masing well.
i) Diinkubasi
selama
10 menit pada suhu ruangan.
j) Ditambahkan 100 µl H2SO4
2N.
k) Dibaca absorban dengan
ELISA Reader.
Perhitungan :
Cut off (CO) = Absorban calibrator x faktor (0,62)
Interpretasi hasil :
Negatif : jika absorban < Cut off
Positif : jika absorban > Cut off
Pemeriksaan IgG dan IgM DHF
Metode
: Rapid
Prinsip
: Human IgG
dan IgM spesifik terikat pada protein-protein yang tidak bergerak dalam membran
intra seluler yang terletak pada dua test garis individu (garis IgG dan IgM)
dalam daerah test (T) dari alat uji. Garis IgM dalam daerah tes (T) adalah
penutup dari lubang sampel dan diikuti oleh garis IgG dalam daerah tes. Protein
virus dengue yang dikombinasikan dengan kemurnian tinggi adalah konjugat koloid
partikel-partikel emas dalam patogen sampel. Serum sampel ditambahkan pada
sumur sampel dari alat, antibody-antibodi (IgG dan IgM) dari virus dengue, jika
terdapat dalam sampel akan membentuk kompleks warna garis tes IgM atau IgG.
Salah satu tempat dalam daerah garis control (C) terlihat ketika tes telah
terbentuk dengan tepat, tanpa memperhatikan ada tidaknya antibody anti virus
dengue dalam sampel.
Cara
Kerja :
1)
Ambil Rapid Test Dengue letakan diatas meja.
2) Gunakan pipet yang
tersedia untuk menambahkan 5µl serum atau plasma sampel pada bagian tengah
sumur sampel (S).
3) Tambahkan 3 tetes atau
lebih buffer pencuci dalam sumur sampel.
4) Tunggu selama 5 – 10
menit
5)
Jika latar belakang membrane darah tes masih kemerah-merahan
tambahkan 2 tetes atau lebih buffer pencuci pada sumur sampel (S) untuk
membersihkan latar belakang membrane.
Catatan Penting :
Jangan
pernah menambahkan lebih banyak sampel dalam daerah tes, lebih banyak sampel
akan mempengaruhi hasil tes. Hasil tes mungkin dibaca segera 5 – 10 menit untuk
reaksi spesifik IgG. Untuk IgM boleh selama 20 menit, karena titer IgM antibody
yang rendah. Kadang-kadang garis positif IgM biasanya sangat terang atau lemah
dari garis positif IgG, jika ada.
Interpretasi Hasil :
Ø Hasil
Positif :
·
dua garis merah muda keunguan pada daerah tes (G dan M) serta satu garis pada
daerah kontrol (C) menandakan adanya antibodi IgG dan IgM spesifik yang melawan
virus dengue.
·
satu garis merah muda keunguan pada daerah tes (M) serta satu garis pada daerah
control (C) menandakan adanya antibodi IgM spesifik melawan virus dengue.
·
satu garis merah muda keunguan pada daerah tes (G) serta satu garis pada daerah
control (C) menandakan adanya antibodi spesifik IgG melawan virus dengue.
Ø Hasil
Negatif :
satu
garis berwarna merah muda keunguan pada daerah kontrol (C) menandakan tidak
adanya antibodi spesifik yang melawan virus dengue atau jumlah antibodi di
bawah tingkat sensitivitas pengujian.
Ø Hasil Invalid
(gagal):
Jika
setelah 20 menit tidak ada garis yang nampak dalam daerah tes atau kontrol,
maka hasil invalid. Prosedur yang sudah diikuti tidak benar atau telah terjadi
kerusakan pada alat. Tes harus diulang dengan alat baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar