Pengambilan Darah Vena
Agar dapat di peroleh spesimen
darah yang syarat uji laboratorium, maka pengambilan sampel darah garus di
lakukan dengan benar, mulai dari persiapan, pemilihan jenis antikoagulan,
pemilihan letak vena, tekhnik pengambilan sampai dengan pelabelan sampel.
Pengambilan sampel darah tidak
boleh di lakukan pasa lengan yang terpasang infus , jika salah satu lengan
terpasang infus maka pengambilan di lakukan pasa lengan yang yang tidak
terpasang infus. jika kedua lengan terpasang infus di lakukan pengambilan pada
vena kaki.
Darah vena diperoleh dengan
jalan pungsi vena. Jarum yang digunakan untuk menembus vena itu hendaknya cukup
besar, sedangkan ujungnya harus runcing , tajam dan lurus. Dianjurkan untuk
memakai jarum dan semprit yang dispossible; semprit semacam itu biasanya dibuat
dari semacam plastik. Baik semprit maupun jarum hendaknya dibuang setelah
dipakai, janganlah disterilkan lagi guna pemakaian berulang.
Pengambilan Darah Vena
dengan Syringe (Spuit)
Tujuan : Untuk mendapatkan
darah vena dengan menggunakan syringe.
Prinsip : Darah vena diambil
dengan cara melakukan penusukan pada pembuluh darah vena, darah akan masuk pada
ujung semprit, dilanjutkan dengan menarik torak / piston sampai volume darah
yang dikehendaki.
Lokalisasi :
Vena yang cukup besar dan
letaknya superficial, Pada orang dewasa biasanya vena difosa cubiti sedangkan
pada anak-anak dan bayi mungkin diambil pada : Vena Jugularis Externa, Vena
Femoralis (paha), Vena Sinus Sagitalis Superior (kepala)
Prosedur kerja :
- Alat-alat yang diperlukan disiapkan diatas meja.
- Keadaan pasien diperiksa, diusahakan pasien tenang begitu pula petugas (Phlebotomis).
- Ditentukan vena yang akan ditusuk, pada orang gemuk atau untuk vena yang tidak terlihat dibantu dengan palpasi
- Daerah vena yang akan ditusuk diperhatikan dengan seksama terhadap adanya peradangan, dermatitis atau bekas luka, karena mempengaruhi hasil pemeriksaan.
- Tempat penusukan didesinfeksi dengan Alkohol 70 % dan dibiarkan kering
- Tourniquet dipasang pada lengan atas (bagian proximal lengan) 6 – 7 cm dari lipatan tangan.
- Tegakkan kulit diatas vena dengan jari-jari tangan kiri supaya vena tidak bergerak
- Dengan lubang jarum menghadap keatas, kulit ditusuk dengan sudut 45o – 60o sampai ujung jarum masuk lumen vena yang ditandai dengan berkurangnya tekanan dan masuknya darah keujung semprit.
- Holder ditarik perlahan-lahan sampai volume darah yang diinginkan.
- Torniquet dilepas, kapas diletakkan diatas jarum dan ditekan sedikit dengan jari kiri, lalu jarum ditarik.
- Pasien diinstruksikan untuk menekan kapas selama 1 – 2 menit dan setelah itu bekas luka tusukan diberi plester hansaplast.
- Jarum ditutup lalu dilepaskan dari sempritnya, darah dimasukkan kedalam botol atau tabung penampung melalui dinding secara perlahan. Bila menggunakan anticoagulant, segera perlahan-lahan dicampur.
Hal – hal yang perlu
diperhatikan pada pengambilan darah vena :
- Lepas tutup jarum secara perlahan, jangan sampai ujung jarum menyentuh tutupnya, sebab jarum dapat tumpul
- Pada Vacutainer pemasangan tabung vakum pada holder harus kuat, dengan cara ibu jari kanan mendorong tabung sedangkan jari telunjuk dan jari tengah (kanan) tertumpu pada kedua sisi holder, ibu jari tangan kiri memegang holder dengan sedikit menekan agar holder tidak bergerak
- Pasien yang takut harus ditenangkan dengan memberi penjelasan mengenai apa yang akan dilakukan, maksud beserta tujuannya
- Vena yang kecil terlihat sebagai garis-garis biru biasanya sukar digunakan
- Untuk vena yang tidak dapat ditentukan karena letaknya yang dalam, usaha coba-coba dilarang untuk dilakukan
- Pembendungan yang terlalu lama jangan dilakukan karena dapat mengakibatkan hemokonsentrasi setempat
- Hematome, yaitu keluarnya darah dibawah kulit dalam jaringan pada kulit disekitar tusukkan akan terlihat berwarna biru, biasanya akan terasa nyeri, perintahkan pasien untuk mengompresnya dengan air hangat beberapa menit atau beberapa hari sampai sakitnya hilang
Sumber : Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar