Gangren Diabetik
Gangren diabetik merupakan gangren basah yang terjadi akibat
luka borok yang meluas akibat proses penyembuhan yang lambat karena kadar
glukosa darah yang menetap tinggi dan juga pertumbuhan bakteri yang subur.
Biasanya gangren terjadi dari paha hingga kaki, tetapi kadang juga terjadi pada
punggung, payudara, skrotum dan daerah lainnya.
Manifestasi angiopati
pada pembuluh darah penderita DM berupa penyempitan dan penyumbatan pembuluh
darah perifer pada tungkai bawah terutama kaki. Terjadi perfusi jaringan bagian
distol dari tungkai menjadi kurang baik dan timbul ulkus yang dapat berkembang
menjadi nekrosis/gangren yang sangat sulit diatasi dan tidak jarang
memerlukan/tindakan amputasi.
Gangguan mikrosirkulasi akan berkurangnya aliran darah dan hantaran oksigen
pada serabut saraf sehingga menyebabkan degenarasi serabut saraf sehingga
mengakibatkan neuropati. Berkurangnya aliran darah ke kulit juga bisa
menyebabkan ulkus
(borok) dan semua penyembuhan luka berjalan lambat.
Arteri perifer yang
sering terganggu adalah arteri tibialis
dan arteri peroneal terutama daerah
antara lutut dan sendi kaki. Adanya obstruksi arteri tungkai bawah ditandai
dengan keluhan nyeri saat berjalan dan berkurang saat istirahat, kulit membiru,
dingin, ulkus dan gangren. Iskemi
menyebabkan terganggunya distribusi oksigen dan nutrisi sehingga ulkus dan
gangren sulit sembuh.
Kasus ulkus/gangren
diabetes pada kaki DM 50% akan mengalami infeksi akibat munculnya lingkungan
gula darah yang tinggi sehingga bakteri patogen berkembang biak dengan mudah. Karena kekurangan suplai oksigen, bakteri-bakteri yang akan tumbuh subur
terutama bakteri anaerob.
Kuman pada infeksi
kaki diabetik bersifat polimikrobial. Staphylococcus dan Streptococcus
merupakan patogen dominan. Mikroorganisme dan genus Clostridium seringkali
ditemukan pada gas gangren, meliputi C. perferingens (80%), C. novy
(40%), dan C. septicum (20%).
Sumber : Dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar