Pemeriksaan Urinalisis Lengkap
MAKROSKOPIS
Jumlah, Bau, Buih, Warna dan Kejernihan Urine
Metode : Visual
Tujuan : Untuk menentukan jumlah, buih, bau, warna dan kejernihan urine
Prinsip : Jumlah urine diukur menggunakan gelas ukur, bau urine dikenali dengan penciuman, warna dan kejernihan diamati pada tempat dengan pencahayaan terang.
Alat dan Reagensia :
Gelas Ukur dan tabung reaksi
Sampel : Urine
Cara Kerja :
- Disiapkan gelas ukur yang bersih dan kering.
- Dituang urine dan diukur jumlahnya pada skala dan dicatat volumenya.
- Dikocok sampai homogen, amati buihnya dan dituang dalam tabung reaksi besar.
- Diamati bau, warna dan kekeruhannya dengan cahaya yang cukup.
Nilai Normal :
- Jumlah : Urine 24 jam volume 800 mL – 1,2 Liter.
- Bau : Khas urine , dan tajam, bau asam organik.
- Warna : Kuning muda sampai kuning tua.
- Kejernihan : jernih.
- Buih : Terdapat buih dan akan segera hilang bila didiamkan
Sampel
B. KIMIAWI
- Glukosa
Metode : Benedict
Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya glukosa/gula pereduksi dalam urine
Prinsip : Dalam suasana alkali dan pemanasan, glukosa dan gula-gula reduktor akan mereduksi garam kompleks reagent benedict, ion cupri (Cu++) direduksi menjadi Cupro (Cu+) dan mengendap dalam bentuk CuO dan Cu2O yang berwarna kuning hingga merah bata.
Alat :
- Tabung reaksi panjang
- Penjepit tabung
- Pipet tetes
- Lampu Spritus
- Pipet Ukur 5 mL
- Timer
- Waterbath
Reagensia :
- Reagen Benedict
Sampel : Urine
Cara Kerja :
- Masukkan 2,5 mL reagent Benedict ke dalam tabung reaksi.
- Ditambahkan 4 tetes urine dan dipanaskan diatas nyala api spritus (jangan sampai mendidih dan meluap) atau diletakkan di waterbath suhu 60 - 70°C selama 2 menit.
- Didinginkan dan dibaca hasilnya.
Nilai Normal : Negatif (-)
- Negatif (-) : Tetap biru atau hijau jernih (0 – 0,1 gram/dL)
- (+) : Keruh warna hijau agak kuning (0,5 – 1 gram/dL)
- (++) : Kuning kehijauan dengan endapan kuning (1 – 1,5 gram/dL)
- (+++) : Kuning kemerahan endapan kuning merah (1,5 – 2,5 gram/dL)
- (++++) : Merah orange sampai merah bata dengan endapan merah coklat (2,5 – 4 gram/dL)
Glukosa (+2)
- Bilirubin
Metode : Cincin Yodium
Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya bilirubin dalam urine
Prinsip : Yodium mengoksidasi bilirubin menjadi senyawa biliverdin yang berwarna hijau.
Alat dan Reagensia :
- Tabung reaksi
- Pipet Tetes
- Reagent Yodium 1% atau Lugol.
Sampel : Urine
Cara Kerja :
Nilai Normal : Negatif
Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urine
Prinsip : Protein dalam suasana asam lemah organik akan mengalami denaturasi yang kemudian terjadi kekeruhan hingga endapan.
Alat :
- Tabung reaksi panjang -
- Penjepit tabung
- Pipet tetes
- Lampu Spritus
- Pipet Ukur 5 mL
Reagensia :
- Reagen Asam Sulfosalisilat 20%
Sampel : Urine sewaktu
Cara Kerja :
Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya bilirubin dalam urine
Prinsip : Yodium mengoksidasi bilirubin menjadi senyawa biliverdin yang berwarna hijau.
Alat dan Reagensia :
- Tabung reaksi
- Pipet Tetes
- Reagent Yodium 1% atau Lugol.
Sampel : Urine
Cara Kerja :
- Urine sebanyak 3 mL ke dalam tabung reaksi.
- Melalui dinding tabung tambahkan 5-10 tetes Yodium 1% sampai menumpang dipemukaan urine tadi membentu lapisan cincin.
- Dilihat adanya warna hijau
Nilai Normal : Negatif
- Negatif (-) : Tidak terjadi perubahan
- Positif (+) : Terjadi cincin warna hijau pada kedua batas cairan.
Bilirubin (+)
- Protein
Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urine
Prinsip : Protein dalam suasana asam lemah organik akan mengalami denaturasi yang kemudian terjadi kekeruhan hingga endapan.
Alat :
- Tabung reaksi panjang -
- Penjepit tabung
- Pipet tetes
- Lampu Spritus
- Pipet Ukur 5 mL
Reagensia :
- Reagen Asam Sulfosalisilat 20%
Sampel : Urine sewaktu
Cara Kerja :
- Siapkan 2 buah tabung reaksi dan dimasukkan urine jernih sebanyak 5 mL urine.
- Ditambah 8 tetes asam sulfosalisilat 20%.
- Dibandingkan kekeruhan kedua tabung tersebut.
- Bila terjadi kekeruhan pada tabung kedua setelah penambahan asam sulfosalisilat 20%, dipanaskan tabung tersebut :
- Bila panas tetap keruh setelah dingin juga tetap keruh, berarti positif protein.
- Bila hilang saat pemanasan dan dingin kembali keruh : Protein Bence Jones.
- Negatif (-) : Jernih, ada kekeruhan yang sangat sedikit sekali. (< 10 mg/dL)
- (+) : Ada kekeruhan dengan latar belakang tulisan masih terbaca (10 – 50 mg/dL)
- (++) : Kekeruhan jelas dengan latar belakang tulisan tidak terbaca (50 – 200 mg/dL)
- (+++) : Kekeruhan berkeping-keping yang nyata (200 – 500 mg/dL)
- (++++) : Endapan menggumpal besar dan membeku (> 500 mg/dL)
Protein : Asam Sulfosalisilat 20% (-)
- Protein
Metode : Bang (As. asetat 6%)
Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urine
Prinsip : Protein dalam suasana asam lemah dan pemanasan, akan mengalami denaturasi yang kemudian terjadi kekeruhan hingga endapan.
Alat :
- Tabung reaksi panjang
- Penjepit tabung
- Pipet tetes
- Lampu Spritus
- Pipet Ukur 5 mL
- Timer
- Waterbath
- Sentrifuge
- Tabung sentrifuge
Reagensia :
- Reagen Bang (As. asetat 6 %)
Sampel : Urine
Cara Kerja :
- Masukkan 2/3 bagian urine ke dalam tabung sentrifuge.
- Sentrifuge selama 5 menit pada 1500 rpm.
- Supernatan di tuang ke dalam tabung reaksi sebanyak 3 mL.
- Ditambah 4 tetes reagent Bang dan dipanasi dengan nyala api spritus sampai mendidih (jangan sampai meluap) atau diletakkan di waterbath suhu 60 - 70°C selama 2 menit.
- Didinginkan dan dibaca hasilnya.
Nilai Normal : Negatif
- Negatif (-) : Jernih, ada kekeruhan yang sangat sedikit sekali. (< 10 mg/dL)
- (+) : Ada kekeruhan dengan latar belakang tulisan masih terbaca (10 – 50 mg/dL)
- (++) : Kekeruhan jelas dengan latar belakang tulisan tidak terbaca (50 – 200 mg/dL)
- (+++) : Kekeruhan berkeping-keping yang nyata (200 – 500 mg/dL)
- (++++) : Endapan menggumpal besar dan membeku (> 500 mg/dL)
Protein : Bang / As. asetat 6% (-)
- Urobilinogen
Metode : Wallace Diamond
Tujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya urobilinogen dalam urine.
Prinsip : Urobilinogen dengan paradimetil amino benzaldehide akan membentuk senyawa kompleks yang berwarna merah anggur.
Alat :
- Tabung Reaksi
- Pipet Ukur 5 mL
- Pipet Ukur 1 mL
- Timer
Reagensia :
- Reagent Ehrlich :
Sampel : Urine
Cara Kerja :
- Sebanyak 5 mL urine yang masih segar ditambah dengan 0,5 mL reagent Ehrlich.
- Didiamkan selama 5 menit dan dibaca hasilnya.
Nilai Normal : Ditemukan hanya dalam urine segar dan dalam batas normal negatif.
- Membedakan urine dengan cairan lainnya
Metode : BaCl2 10%
Cara Kerja :
- siapkan air teh sebangai pembanding pada tabung 1
- kemudian masukkan urine sebanyak 2ml ke dalam tabung 2
- kemudian tambahkan reagen BaCl2 10% sebanyak 10 tetes
- lalu baca hasilnya
- jika (+) urine makan larutan akan keruh
- jika (-) atau bukan urine maka larutan tidak keruh
BaCl2 10%
Metode : Reagen Kreatinine
- siapkan air teh sebangai pembanding pada tabung 1
- kemudian masukkan urine sebanyak 2ml ke dalam tabung 2
- kemudian tambahkan reagen Kreatinine sebanyak 10 tetes
- lalu baca hasilnya
- jika (+) urine maka larutan akan berwarna orange
- jika (-) atau bukan urine maka larutan akan berwarna kuning
Sumber :
foto diambil dengan menggunakan kamera hp wktu praktek Kimia Klinik kamis kemaren :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar