hujan salju jatuhan + birdtwet



kode kunci blog

tulisan bergerak

welcome to my blog.. thank you for visiting my blog, I hope to give you all the inspiration, before dropping out of this blog do not forget to follow my blog I am going to follow behind, thank you :) Cartoons Myspace Comments
Blogs are "alive" for me. . . and this is my style. . . I want to do something, it's all what I like, do not you protest! hohohohoo :-)) "People may laugh at what we make today, maybe they think its not important, but we do not know one day it will all be something very unusual thing in the future later..." with through this blog spirit, knowledge, ideas, and we can fight for it here. . . Do not ever be afraid to try something new, do it if you think it is a good thing for you, okey :-)) . . .And Do what you can do. . . Do not ever give up and never fear to fail. . . because of the failure will not make dreams we want to be an end of our lives and Learn from a failure because a failure is a path where we will be successful someday! continued enthusiasm and desire Reach as high as the stars in the sky :-))

WELCOME love



hi + kursor nama


wow


cursor gelembung

Senin, 29 Agustus 2011

Kromatografi Lapis Tipis (KLT)


KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT)

Kromatografi Lapis Tipis adalah kromatografi menggunakan lapis tipis, yaitu lapisan adsorben yang melekat pada pelat iner, miasalnya kaca, alumanium atau pelat polyester.
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) di gunakan untuk analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Mekanisme pemisahan komponen berdasarkan adsorbsi atau partisi.

Cara kerja KLT hamper sama dengan kromatografi kertas. Dibandingkan dengan kromatografi kertas, KLT mempunyai beberapa keunggulan yaitu :
1.       Pemisahan berjalan relative lebih cepat.
2.       Sensitive artinya walaupun konsentrasi zat uji kecil masih dapat di deteksi.
3.       KLT mempunyai daya resolusi yang tinngi, sehingga pemisahan lebih sempurna dan terlokalisir baik.

A.      Adsorben
Adsorben yang umum di gunakan antara lain silica gel, alumina, tanah diatomeae. Silica gel bersifat asam, di gunakan untuk pemishan  komponen zat uji berdasrkan adsorbdi atau partisi asam, digunakan untuk pemisahan komponenzatuji berdasarkan adsorbs. Tanah diatomeae bersifat netral, digunakan sebagai penyangka pada kromatografi untuk pemisahan komponen zat uji berdasarkan partisi.

B.      Sietem Pelarut
System pelarut yang digunakan untuk eluasi akan mempengaruhi hasil pemisahan komponen zat uji. System pelarut tersebut umumnya sudah tertera pada metode dalam literature.

C.      Lempeng
Lempeng atau pelat iner adalah tempat melekatanya lapisan adsorben. Ukuran lempeng yang di gunakan yang digunakan biasanya 2020 cm dan 2010 cm dengan ketebalan lapisan adsorben 250 mikrometer. Lempeng dalam bentuk jadi sudah ada di pasaran, tetapi lempeng dari gelas dapat di buat sendiri.

D.      Prosedur / Cara Kerja Pada Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
1.       Siapkan peralatan
2.       Siapkam plate KLT (Gelas, Plastik, Logam)
3.       Buat jaraj penotolan dari batas bawah plate
4.       Buat jarak rambat (eluasi)
5.       Totolkan sample dan bahan pembanding pada plate
6.       Masukkan pelarut  (eluen) ke dalam chamber
7.       Lakukan eluasi sampai batas yang diinginkan
8.       Angkat dan keringkan
9.       Identifikasi sample & bahan pembanding dengan sinar UV / direaksikan dengan bahan kimia
10.   Hitung nilai Rf


Urutan Prosedur Kerja Pada Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
·         Penyiapan lempeng
Lempeng dengan lapisan yang sesuai dengan metode, di aktifkan.
·         Penotolan larutan zat uji pada lempeng
Larutan zat uji dan larutan zat uji dan larutan baku pembanding di totolkan pada lempeng yang telah di aktifkan, menggunakan pipa kapiler atau syringe sejumlah volume sesuai yang tertera dalam metode
·         Eluasi / pemisahan komponen – komponen zat uji
Lempeng yang telah di totoli larutan zat uji dan larutan baku pembanding, di elusi dengan system pelarut yang tertera dalam metode
·         Deteksi bercak komponen – komponen zat uji
Bercak dari komponen zat yuang berwana dapat langsung di lihat
Bercak dari komponen zat yang tidak berwarna, ddi gunakan dengan cara berikut :
a.       Cara Fisika
Bercak komponen di sinari lampu ultraviolet pada 254 nm dan 366 nm
b.      Cara Kimia
Bercak komponen di semprot dengan pereaksi kimia tertentu dan terjadi warna

Perhitungan Nilai Rf

Perhitungan nilai Rf pada KLT sama dengan penentuan harga Rf pada kromatografi kertas. Harga Rf tersebut dapat di gunakan untuk identifikasi.

Untuk memudahkan indentifikasi senyawa – senyawa yang muncul pengukuran ini berdasarkan pada jarak yang di tempuh oleh pelarut dan jarak yang tempuh oleh bercak warna masing – masing.

            Nilai R untuk setiap warna di hitung dengan rumus sebagai berikut :


                      Rf  =  Jarak yang di tempuh oleh komponen
                                   Jarak yang di tempuh oleh pelarut


 Untuk tujuan penetuan kadar, bercak komponen yang di perolehdi kerok, lalu di larutkan dalam pelarut yang cocok dan di analisis dengan metode yang cocok, misalnya spektrofotometri. Satu cara telah di kembangkan di mana bercak komponen di analisis tanpa di kerok dahulu, cara tersebut di namakan densitometry.

Kromatografi


KROMATOGRAFI

Kromatografi adalah eknik pemisahan campuran yang di dasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen campuran tersebut di antara dua fase, yaitu fase diam (padat/cair) dan fase bergerak (cair/gas). Distribusi komponn tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut : 

Cs           =  konsentrasi masing – masing komponen dalam fase diam
s              =  stationary phase = fase diam
Cm         =  konsentrasi masing – masing dalam fase bergerak
m            =  mobile phase = fase bergerak

Harga K dari tiap komponen berbeda, sehingga setelah fase bergerak melewati fase diam akan terjadi pemisahan komponen campuran.

Adapun Jenis Kromatgafi :

1.      1. Berdasarkan fase gerak yang digunakan, dibagi atas :
a.       Liquid chromatography, bila di gunakan zat cair (liquid) sebagai fase bergerak.
b.      Gas chromatography, bila di gunakan gas sebagai fase bergerak

2.       2.Berdasarkan fase diam yang di gunakan, dibagi atas :
a.       Adsorption chromatography, bila digunakan zat padat sebagai fase diam
b.      Partition chromatography, bila digunakan zat cair sebagai fase diam

3.       3. Berdasarkan teknik kerja, dibagi atas :
a.       Kromatografi Kolom
b.      Kromatografi Kertas
c.       Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
d.      Kromatografi Gas

Serum

       Serum (bahasa Inggrisblood serum) adalah komponen yang bukan berupa sel darah, juga bukan faktor koagulasi; serum adalah plasma darah tanpa fibrinogen, (bahasa Latinserum)  berarti bagian tetap cair dari susu yang membeku pada proses pembuatan keju.


       Serum terdiri dari semua protein (yang tidak digunakan untuk pembekuan darah) termasuk cairan elektrolitantibodiantigenhormon, dan semua substansiexogenous. Rumusan umum yaitu: serum = plasma - fibrinogen - protein faktor koagulasi. (Studi yang mempelajari serum disebut serologi. Serum digunakan dalam berbagai uji diagnostik termasuk untuk menentukan golongan darah).

Anemia Defisiensi Besi


ANEMIA DEFISIENSI BESI

Anemia defisiensi besi adalah anemia yang terjadi karena tubuh mengalami kekurangan besi atau berkurangnya cadangan besi akibat kebutuhan yang meningkat, kehilangan besi atau kemampuan tubuh yang rendah untuk menyerap besi dari usus sehingga terjadi anemia. Keadaan ini ditandai dengan menurunnya saturasi transferin, berkurangnya kadar feritin serum atau hemosiderin sumsum tulang. Secara fisiologik kebutuhan besi akan meningkat pada bayi (terutama prematur), anak pada masa pertumbuhan, wanita selama masa reproduksi karena kehilangan darah waktu menstruasi atau kebutuhan besi meningkat pada masa kehamilan. Kekurangan besi dapat pula terjadi akibat terlalu banyak besi yang dikeluarkan dari tubuh karena perdarahan, pengeluaran hemoglobin atau hemosiderin lewat urine.

Penyebab :

Defisiensi besi yang patologik dapat disebabkan oleh :

1.    Intake besi yang tidak cukup
-       Diet besi kurang
Ditemukan pada bayi yang hanya diberi diet susu sampai 12 – 24 bulan dan pada individu yang hanya makan sayuran (vegetarian).
-       Terhambatnya absorbsi besi
·         Gangguan lambung : ulkus peptikum, setelah gastrektomi dan achlorhydria.
·         Gangguan intestinum : infeksi cacing

2.    Kehilangan besi
-       Setelah perdarahan kronik : varises oesophagus, sering makan aspirin, perdarahan polip pada saluran cerna, neoplasma, ancylostomiasis, kolitis ulserasi, hemoroid.
-       Infeksi cacing dan amoeba
Infeksi cacing usus, Balantidium coli.

3.    Menstruasi yang berlebihan
4.    Hemoglobinuria

Hematologi Analyzer


HEMATOLOGY ANALYZER

Hematology Analyzer adalah alat yang digunakan untuk memeriksa darah lengkap dengan cara menghitung dan mengukur sel-sel darah secara otomatis berdasarkan variasi impedansi aliran listrik atau berkas cahaya terhadap sel-sel yang dilewatkan.

Alat ini bekerja berdasarkan prinsip flow cytometer. Flow cytometri adalah metode pengukuran [= metri] jumlah dan sifat-sifat sel [= cyto] yang dibungkus oleh aliran cairan [= flow] melalui celah sempit. Ribuan sel dialirkan melalui celah tersebut sedemikian rupa sehingga sel dapat lewat satu per satu, kemudian dilakukan penghitungan jumlah sel dan ukurannya. Alat ini juga dapat memberikan informasi intraseluler, termasuk inti sel.

Prinsip :

*Prinsip impedansi listrik : Berdasarkan pada variasi impedansi yang dihasilkan oleh sel-sel darah  di dalam mikroaperture (celah chamber mikro), yang mana sampel darah yang  diencerkan dengan elektrolit diluent / Sys DIL, akan melalui  mikroaperture yang dipasangi dua elektroda pada dua sisinya (sisi vakum dan konstan) yang pada masing-masing arus listrik berjalan secara kontinyu, maka akan terjadi peningkatan resistensi listrik (impedansi) pada kedua elektroda sesuai dengan volume sel (ukuran sel) yang melewati. Impulse voltage yang dihasilkan  oleh amplifier circuit ditingkatkan dan dianalisa oleh elektronik system, lalu Hemoglobin diukur dengan melisiskan Red Blood Cells (RBC) dengan Sys LYSE membentuk methemoglobin/cyanmethemoglobin dan diukur secara spektrofotometri pada panjang gelombang 550 nm pada chamber. Hasil yang didapat diprintout pada printer berupa nilai dan grafik sel.

*Prinsip light scattering adalah metode di mana sel dalam suatu aliran melewati celah di mana berkas cahaya difokuskan ke situ (sensing area). Apabila cahaya tersebut mengenai sel, akan dihamburkan, dipantulkan, atau dibiaskan ke semua arah. Beberapa detektor yang diletakkan pada sudut-sudut tertentu akan menangkap berkas-berkas sinar sesudah melewati sel itu. Alat yang memakai prinsip ini lazim disebut flow cytometeri

Trombosit


Trombosit adalah sel berupa fragmen atau keping darah hasil pecahan sitoplasma megakariosit di sumsum tulang berukuran 3 - 4 mikron. Umur trombosit 9 -12 hari (rata-rata 10 hari) dalam darah tepi. Nilai normal trombosit adalah 150.000 - 450.000 per milimeter kubik darah. Trombosit yang rusak akan dihancurkan di dalam limpa. Mekanisme pembentukan trombosit dengan cara pembentukan pseudopodia dan fragmentasi dari sitoplasma mengakariosit. Istilah sekarang yang sering digunakan adalah platelet.

Trombosit membantu proses koagulasi dan membentuk sumbatan pada luka dengan perdarahan, karena itu hitung jumlah trombosit sangat penting. Namun karena trombosit sangat kecil dan mudah melekat pada permukaan asing misalnya endotel yang rusak, maka hitung jumlah trombosit perlu memperhatikan hal tersebut

Fungsi Trombosit
1.    Fungsi sebagai sumbatan sementara dalam proses hemostasis. Trombosit menghasilkan zat-zat kimia tertentu yang menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah

2.    Melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan endotel akibat trauma-trauma kecil yang terjadi sehari-hari dan mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah

3.    Mempertahankan integritas pembuluh darah

4.    Sebagai alat transport dari substansi tertentu

Analisis Sperma


     Pemeriksaan sperma (lebih tepatnya analisis semen) adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur jumlah serta kualitas semen dan sperma seorang pria. Pengertian semen berbeda dengan sperma. Secara keseluruhan, cairan putih dan kental yang keluar dari alat kelamin pria saat ejakulasi disebut semen. Sedangkan ‘makhluk’ kecil yang berenang-renang di dalam semen di sebut sperma.

   Analisis semen merupakan salah satu pemeriksaan lini pertama untuk menentukan kesuburan pria. Pemeriksaan ini dapat membantu menentukan apakah ada masalah pada sistim produksi sperma atau pada kualitas sperma, yang menjadi biang ketidaksuburan. Perlu diketahui, hampir setengah pasangan yang tidak berhasil memperoleh keturunan, disebabkan karena ketidaksuburan pasangan prianya.

Pada tahap pengambilan sampel, beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :


1. Pria yang akan diambil semennya dalam keadaan sehat dan cukup istirahat. Tidak dalam keadaan letih atau lapar.


2. Tiga atau empat hari sebelum semen diambil, pria tersebut tidak boleh melakukan aktifitas seksual yang mengakibatkan keluarnya semen. WHO bahkan merekomendasikan 2 – 7 hari harus puasa ejakulasi, tentunya tidak sebatas hubungan suami istri, tapi dengan cara apapun.


3. Semen (sperma) dikeluarkan melalui masturbasi di laboratorium (biasanya disediakan tempat khusus). Sperma kemudian ditampung pada tabung terbuat dari gelas. Jika mengalami kesulitan untuk mengeluarkan sperma dengan cara ini, diskusikan dengan dokter anda.


4. Masturbasi tidak boleh menggunakan bahan pelicin seperti sabun, minyak, dll.




Adapun Beberapa cara memperoleh sperma, yaitu : 

  • Masturbasi / Onani
Cara ini merupakan methode yang paling dianjurkan untuk memperoleh sperma, biasanya dengan tangan (baik tangan sendiri maupun tangan istrinya) atau dengan suatu alat tertentu. Kebaikan cara ini menghindari kemungkinan tumpah ketika menampung sperma, menghindari dari pencemaran sperma dengan zat-zat yang lain.

  • Coitus Interuptus ( CI )
Adalah melakukan persetubuhan secara terputus, hal ini kurang baik dianjurkan sebab :
Memungkinkan sperma dapat tercampur dengan cairan vagina, sehingga banyak mengandung epitel, leukosit, eritosit, bakteri, parasit, jamur dll.Dalam jumlah penampungannya kurang, karena sperma sebagianÄ dapat mesuk ke vagina. Disamping itu terjadi kesalahan pada pemeriksaan PH dan konsentrasi.

  • Coitus Condomatosus
Pengeluaran sperma dangan cara ini dilarang dan sangat tidak diperkenankan. Karena sebagian besar karet kondom mengandung bahan spermiacidal, yaitu bahan yang dapat mematikan sperma

  •  Reflux poscital
Adalah suatu cara Coitus dimana setelah sperma keluar dan masuk kevagina, sperma tersebut dibilas demga pz atau cairan lainnya. Hal ini akan timbul kekeliruan dalam volume konsentrasi dan viskositas.

  • Massage prostat
Adalah suatu cara pengeluaran dengan cara memijat kelenjar prostat lewat rectum, disini jelas akan timbul kekeliruan dalam penafsiran pH, konsentrasi dan sebagainya yang keluar adalah cairan prostat.


Merkuri

MERKURI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KESEHATAN MANUSIA

SUMBER BAHAN DAN PENGGUNAANNYA.
Merkuri  (air raksa, Hg) adalah salah satu jenis logam yang  banyak ditemukan di alam dan tersebar dalam batu - batuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik.

Umumnya kadar dalam tanah, air dan  udara  relatif rendah. Berbagai jenis aktivitas manusia dapat meningkatkan kadar ini, misalnya aktivitas penambangan   yang dapat menghasilkan merkuri sebanyak  10.000 ton / tahun. Pekerja yang  mengalami pemaparan terus menerus  terhadap  kadar 0,05 Hg mg / m  udara menunjukkan gejala nonspesifik berupa neurastenia, sedangkan  pada kadar 0,1 – 0,2  mg/m    menyebabkan tremor. Dosis fatal garam merkuri  adalah  1 gr.

SIFAT FISIKA KIMIA
Merkuri   merupakan logam yang dalam keadaan normal berbentuk cairan  berwarna abu-abu,  tidak berbau dengan berat  molekul  200,59. Tidak larut dalam air, alkohol, eter, asam hidroklorida, hydrogen bromida dan hidrogen iodide; Larut dalam asam nitrat, asam sulfurik panas dan lipid.

Tidak tercampurkan dengan  oksidator, halogen, bahan-bahan  yang mudah terbakar,  logam, asam, logam carbide dan amine.

Toksisitas merkuri berbeda sesuai  bentuk kimianya, misalnya merkuri inorganik bersifat toksik pada  ginjal, sedangkan merkuri organik seperti  metil merkuri  bersifat  toksis pada sistim syaraf pusat. 

Dikenal   3  bentuk   merkuri, yaitu:
1.       Merkuri elemental (Hg): terdapat dalam gelas termometer, tensimeter air raksa, amalgam gigi, alat elektrik,  batu batere dan cat. Juga digunakan sebagai katalisator dalam produksi soda kaustik dan desinfektan serta  untuk produksi klorin  dari sodium klorida.

2.       Merkuri inorganic : dalam bentuk Hg++ (Mercuric) dan Hg+ (Mercurous) misalnya :
-          Merkuri klorida (HgCl2) termasuk bentuk Hg inorganik yang sangat toksik, kaustik dan digunakan sebagai desinfektan
-          Mercurous chloride (HgCl) yang digunakan  untuk teething powder dan laksansia (calomel)  
-          Mercurous fulminate yang bersifat mudah terbakar

3.       Merkuri Organik : terdapat dalam beberapa bentuk a,l :
-          Metil merkuri dan  etil merkuri  yang keduanya termasuk bentuk alkil rantai pendek dijumpai sebagai kontaminan logam di lingkungan.  Misalnya memakan ikan yang tercemar zat tsb.dapat menyebabkan   gangguan neurologis dan kongenital.
-          Merkuri dalam bentuk alkil  dan aryl rantai panjang dijumpai  sebagai antiseptik dan fungisida.

BAHAYA UTAMA TERHADAP KESEHATAN

1.       Merkuri elemental (Hg)
-   Inhalasi: paling sering menyebabkan keracunan
-  Tertelan ternyata tidak menyebabkan  efek toksik karena absorpsinya yang  rendah  kecuali jika ada   fistula atau penyakit inflamasi gastrointestinal  atau  jika merkuri tersimpan untuk waktu lama disaluran gastrointestinal.
- Intravena dapat menyebabkan emboli paru.

Karena bersifat larut dalam lemak, bentuk merkuri ini mudah melalui  sawar otak  dan  plasenta. Di otak ia akan berakumulasi di korteks  cerebrum dan cerebellum dimana ia akan teroksidasi menjadi bentuk ion merkurik (Hg++ ) ini akan berikatan dengan  sulfhidril  dari protein enzim  dan protein seluler sehingga menggangu fungsi enzim dan transport sel. Pemanasan logam merkuri membentuk uap merkuri oksida yang bersifat korosif pada kulit, selaput mukosa mata, mulut, dan saluran pernafasan.

2.       Merkuri   inorganik: Sering diabsorpsi  melalui gastrointestinal, paru-paru dan kulit.
Pemaparan  akut dan kadar tinggi dapat menyebabkan gagal ginjal sedangkan  pada pemaparan kronis dengan dosis rendah dapat menyebabkan proteinuri, sindroma nefrotik dan nefropati yang berhubungan dengan gangguan imunologis.

3.       Merkuri organik: terutama bentuk rantai pendek alkil (metil merkuri) dapat menimbulkan degenerasi neuron di korteks cerebri dan cerebellum dan mengakibatkan parestesi distal, ataksia, disartria, tuli dan penyempitan lapang pandang.  Metil merkuri  mudah pula melalui plasenta dan berakumulasi dalam fetus yang mengakibatkan kematian dalam kandungan dan cerebral palsy.merkurik 

Leukemia


Leukemia adalah penyakit keganasan yang di tandai oleh proliferasi dan penimbunan sel-sel Hematopoeitik lain. Leukemia golongan penyakit yang ditandai dengan penimbunan sel darah putih abnormal dalam sumsum tulang. Sel abnormal ini dapat menyebabkan kegagalan sumsum tulang, hitung sel darah putih sirkulasi meninggi dan menginfiltrasi organ lain. Dengan demikian gambaran umum leukemia mencakup sel darah putih abnormal dalam darah tepi, hitung sel darah putih total meninggi, bukti kegagalan sumsum tulang misalnya : anemia, netropenia atau trombositopenia dan keterlibatan organ lain misalnya : Hati, limpa, limfonodi, meningen, otak, kulit dan testis.

Leukemia digolongkan ke dalam kelompok akut dan kronis berdasarkan derajat maturasi sel-sel ganas di dalam sumsum tulang. Leukemia akut ditandai adanya gangguan maturasi yang mengakibatkan meningkatnya sel-sel muda dan terjadi kegagalan diferensiasi sel-sel darah. Keadaan ini menyebabkan penyakit tampak sangat berat dan menyebabkan kematian dalam beberapa bulan tanpa pengobatan.

Sebaliknya pada leukemia kronik terjadi peningkatan sel matur yang tidak terkendali, sehingga penyakit tampak relatif lebih ringan. Leukemia kronik pada stadium akhir dapat menjadi progresif seperti leukemia akut.

Penyebab

Sebab leukemia belum diketahui, tapi yang diperkirakan bisa menimbulkan leukemia adalah :
1.    Radiasi.
Misalnya : sinar dengan panjang gelombang pendek, sinar Gamma, sinar Beta dan lain-lain. Iradiasi adalah leukomogenik, insidens leukemia meninggi pada individu yang bekerja di lingkungan iradiasi seperti ahli rontgen dan mereka yang bekerja dengan Radium (Ra) dan penduduk yang lolos maut dalam peledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Insiden leukemia akut juga meninggi pada pasien spondylitis ankylosa yang diobati dengan iradiasi dan juga pada anak-anak yang mendapat radio-terapi untuk mengecilkan thymus. Insidens leukemia akut dan kanker pada anak-anak juga meninggi apabila in utero ibunya mendapat radiasi.

2.    Zat kimia
Misalnya  : Benzene. Zat ini merupakan Leukemogenik.

3.    Virus
Misal  : Virus Ebstein Barr. Leukemia dan limfoma diduga disebabkan oleh virus-virus, terutama golongan Oncorna dari virus RNA.

4.    Faktor Genetik
Misal  : Sindrome down (jumlah kromosom 47, kelebihan kromosom), Fanconi dan defisiensi imun tertentu. Bangsa Yahudi mempunyai insidens leukemia akut yang lebih tinggi dari bangsa lain.